Pengaruh Messi mengubah kontur kompetitif liga dan membalikkan perjuangan Miami sebelumnya di Wilayah Timur.

Meski mereka tidak lolos ke babak playoff pada musim debutnya, ia berhasil membawa Herons meraih trofi perdana, menempatkan mereka di puncak klasemen saat musim ini hampir berakhir dengan hanya empat pertandingan tersisa. 

Namun, laporan dari El Nacional mengindikasikan bahwa masa jabatannya di Amerika Utara hampir berakhir, karena pemain berusia 37 tahun itu dikabarkan akan kembali ke Newell's Old Boys pascakontrak.

Ikatan Messi dengan Newell's sudah terjalin selama lima tahun pada masa-masa awal pembentukan dirinya, dari tahun 1995 hingga 2000. 

Saat merenungkan kemungkinan pulang kampung dalam wawancara tahun 2016 dengan El Planeta Urbano, Messi mengungkapkan keinginannya yang tulus, dengan mengatakan: 
"Jika saya kembali ke Argentina besok, yang sangat saya inginkan, klub tempat saya akan bermain adalah Newell's."

Pemenang delapan kali Ballon d'Or itu agak malu-malu dengan gagasan untuk pulang kampung saat ia berbicara tentang masalah itu di kemudian hari. Berbicara kepada TyC Sports, ia berkata: 

"Mimpi saya adalah bermain di Newell's, tetapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi, dan sebagian dari keraguan itu disebabkan oleh keadaan negara saat ini".

"Saya punya keluarga dan anak-anak saya adalah yang utama, baru saya. Saya ingin mereka tumbuh di tempat yang tenang, bisa menikmati hidup dengan aman. Sungguh menyedihkan melihat kejadian di Argentina, bahwa Anda bisa keluar ke jalan dan orang-orang ingin merampok Anda dan mereka bisa membunuh Anda."

Namun, meskipun ia masih ragu untuk kembali, lintasan karier mantan bintang PSG itu tampaknya terkait erat dengan tanah kelahirannya. 

Miami merayakan kembalinya Messi dari cedera pergelangan kaki di final Copa America ketika ia mencetak dua gol dalam waktu 30 menit melawan Philadelphia Union akhir pekan lalu, meningkatkan statistik musimnya menjadi 14 gol dan assist yang mengesankan di MLS.

Berada di puncak klasemen dengan keunggulan sembilan poin atas FC Cincinnati dan 64 poin, Miami hanya berjarak beberapa minggu lagi untuk meraih Supporter's Shield. Jika Miami meraih gelar, itu akan menjadi trofi kedua Messi bersama tim, setelah kemenangan mereka di Leagues Cup tahun lalu.

Legenda Argentina ini telah disambut hangat tidak hanya oleh penggemar Miami, tetapi juga oleh masyarakat Amerika pada umumnya sejak kedatangannya di MLS. 
Sambutannya bak bintang rock di stadion-stadion di seluruh negeri dan dominasinya dalam penjualan kaus merupakan bukti popularitasnya.

Diperkirakan Messi memperoleh penghasilan antara $50 juta dan $60 juta per tahun di liga tersebut, dengan kerja sama yang menguntungkan dengan mitra seperti Apple dan Adidas yang termasuk dalam kontraknya. 

Meskipun mendapat banyak keuntungan finansial, Messi mungkin merasa kembali ke negara asalnya, yang ditinggalkannya saat berusia 13 tahun, adalah cara yang paling tepat untuk mengakhiri kariernya yang gemilang.