Soal Kericuhan Bobotoh Usai Laga Persib Vs Persija, PT LIB: Pengurangan Poin Bukan Ranah Kami
Pemberian hukuman buat Persib karena ulah bobotoh, kata Ferry Paulus, merupakan ranah dari Komisi Disiplin (KOMDIS) PSSI.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Soal Kericuhan Bobotoh Usai Laga Persib Vs Persija, Ferry Paulus Sebut Pengurangan Poin Bukan Ranah PT LIB
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, buka suara soal kemungkinan pengurangan poin yang diterima Persib Bandung, buntut kerusuhan usai laga kontra Persija Jakarta di pekan keenam Liga 1 2024/25.
Ferry mengatakan jika dalam hal ini PT LIB tidak memiliki wewenang untuk memberikan sanksi, termasuk kemungkinan pengurangan poin.
Pemberian hukuman, lanjut Ferry, merupakan ranah dari Komisi Disiplin (KOMDIS) PSSI.
"Sanksi itu bukan ranahnya kami, sanksi pengurangan poin dan seterusnya," kata Ferry Paulus, dalam konferensi pers di Kantor PT LIB, Jumat (27/9/2024).
"Hanya memang rekomendasi atas kejadian-kejadian yang menurut kami Grade A, Grade B, Grade C, yang itu bisa kami lakukan klarifikasi," jelasnya.
PT LIB pun sudah menerima perwakilan manajemen Persib untuk mengklarifikasi kerusuhan itu pada siang ini, Jumat (27/9/2024).
Pada hari sebelumnya, operator kompetisi juga sudah menerima perwakilan Bobotoh untuk menyampaikan penjelasannya.
Ferry Paulus menyebut jika kerusuhan itu dipicu kekalahan Persib dari Port FC dengan skor 0-1 pada laga perdana AFC Champions League Two (ACL 2), 19 September 2024 lalu.
Keterangan yang disampaikan Ferry Paulus itu pun bertentangan dengan tudingan pelecehan verbal yang dilakukan steward kepada suporter wanita Persib dan penganiayaan terhadap suporter di ruang ganti.
Dalam situasi ini, Ferry Paulus menyebut jika PT LIB tidak memiliki wewenang untuk mendalami pendalaman kasus. Menurutnya, ini juga merupakan wewenang Komdis PSSI.
"Dari klarifikasi yang kami dengarkan, memang ada kekecewaan (suporter) dari pertandingan melawan Port," ujar Ferry Paulus.
"Tapi, kami tidak punya kewenangan untuk mengatakan apakah ada intimidasi atau kekerasan. Itu ranahnya Komisi Disiplin PSSI untuk mengklarifikasi dan melakukan pendalaman," sambungnya.
Kronologi Kerusuhan
Kerusuhan itu terjadi setelah Persib Bandung berhasil mengalahkan rival abadinya, Persija dengan skor 2-0.
Setelah wasit Muhammad Nazim meniup peluit panjang berbunyi, sejumlah oknum suporter turun dari tribun dan memasuki lapangan.
Mereka terlihat mengejar beberapa steward yang berjaga di area lapangan.
Menurut kabar yang beredar, tindakan itu diduga merupakan aksi balas dendam atas apa yang terjadi selepas Persib menjamu Port.
Di jagat media sosial, beredar sebuah percakapan dari bobotoh yang mengalami penganiayaan dari pemain dan ofisial Persib di ruang ganti.
Dalam insiden tersebut, steward berperan dengan membawa suporter yang menjadi korban itu ke ruang ganti.
Tidak hanya itu, dikabarkan juga ada beberapa steward yang juga diduga melakukan pelecehan verbal kepada suporter wanita.