Alasan Berbahayanya Set Piece Arsenal Ala Nicolas Jover, Bola Mati Serasa Hadiah Penalti
Arsenal dapat dikatakan menjadi salah satu klub terbaik dunia terutama dalam mengeksekusi set piece alias bola mati pada periode saat ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Arsenal dapat dikatakan menjadi salah satu klub terbaik dunia terutama dalam mengeksekusi set piece alias bola mati pada periode saat ini.
Anggapan tersebut bukannya tanpa alasan mengingat Arsenal telah mencetak banyak gol lewat bola mati dalam beberapa musim terakhir.
Entah itu lewat situasi tendangan bebas langsung, sepak pojok ataupun penalti menghadapi lawan-lawannya.
Teranyar, kepiawaian Arsenal mengeksekusi bola mati kembali memakan korban tepatnya di Liga Champions 2024/2025.
Tepat dalam laga matchday kedua Liga Champions yang berlangsung di Stadion Emirates, Rabu (2/10/2024) dinihari tadi.
Baca juga: Arsenal Bukan Level Leicester, The Gunners Unggulan Juara Liga Inggris
Arsenal mencetak gol keduanya lewat situasi bola mati di mana Bukayo Saka kembali mejadi aktor utamanya.
Bukayo Saka yang menjadi algojo mampu mengarahkan bola ke gawang PSG yang mengecoh Gianluigi Donnarumma.
Gol tendangan bebas Bukayo Saka ke gawang PSG akhirnya menjadi akhir dari paceklik gol Arsenal dalam situasi tersebut.
Pemain Arsenal terakhir yang mampu mencetak gol lewat tendangan bebas di Liga Champions yakni Thierry Henry tahun 2002.
Artinya sudah hampir lebih dari dua dekade lamanya, Arsenal tidak pernah mampu mencetak gol lewat tendangan bebas.
Lebih lanjut, gol tendangan bebas Bukayo Saka barangkali jadi salah satu bukti kian berbahayanya kualitas set piece Arsenal.
Pada musim ini saja, Arsenal setidaknya sudah mencetak beberapa gol ke gawang lawan melalui situasi bola mati.
Sebelum mencetak gol lewat skema bola mati melawan PSG, Arsenal sudah melakukannya ke tim lawan lainnya.
Sebut saja melawan Tottenham dan Manchester City yang keduanya dieksekusi oleh Gabriel Magalhaes lewat sundulan setelah memanfaatkan sepak pojok.