Cerita Maarten Paes soal Keberhasilan Gagalkan Penalti Kapten Timnas Arab Saudi
Maarten Paes mengungkap cerita di balik keberhasilannya menepis penalti kapten Timnas Arab Saudi, Salem Al Dawsari.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Maarten Paes mengungkap cerita di balik keberhasilannya menepis penalti kapten Timnas Arab Saudi, Salem Al-Dawsari.
Aksi itu terjadi dalam laga perdana Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi pada 6 September 2024 lalu.
Kala itu Maarten Paes bak menjadi pahlawan dari awalnya seorang penjahat. Bagaimana tidak, ia melakukan kesalahan dengan menjatuhkan pemain Arab Saudi yang akhirnya berbuah penalti.
Maarten Paes lantas menebus kesalahannya itu dengan menggagalkan penalti yang dieksekusi kapten Timnas Arab Saudi, Salem Al Dawsari.
Kiper yang bermain untuk FC Dallas itu bergerak ke arah sisi kirinya, terbang dan dengan tepat menepis tembakan pemain Al Hilal itu.
Keberhasilan Maarten Paes membaca tembakan Salem Al Dawsari itu bukanlah sesuatu yang tiba-tiba atau keberuntungan semata.
Sebagai seorang kiper, Maarten Paes sebelum laga sudah mempelajari pemain-pemain yang biasa menjadi eksekutor bola mati ataupun penalti.
Baca juga: Kisah Haru Maarten Paes, Pingin Bawa Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Demi Fans Garuda
Kebetulan yang mengambil penalti asalah Salem Al-Dawsari. Kiper 26 tahun itu mengaku sudah mempelajari gaya eksekusi penalti bintang Arab Saudi itu.
Ia mengatakan, pemain yang pernah mencetak gol ke gawang Argentina di Piala Dunia 2022 itu memiliki dua gaya eksekusi penalti.
"Untungnya, saya mempersiapkan diri dengan sangat, sangat baik, saya tahu beberapa cara bagaimana dia akan menembak bola," kata Maarten Paes dalam wawancara bersama FC Dallas yang diunggah di media sosial tim.
"Dia adalah pemain bintang mereka, Salem Al-Dawsari, dia bermain untuk Al Hilal dan mencetak gol indah melawan Argentina di Piala Dunia," sambungnya.
"Saya sudah pelajari, dia punya dua macam tendangan penalti, yang pertama dia berhenti, yang satu lagi di mana ia maju dulu lalu berhenti."
"Dan kamu bisa melihat saya sempat sedikit bergerak, jadi saya berdoa saya tidak bergerak dari garis."
"Tapi untungnya saya tetap bisa tenang dan kemudian mengeksekusi rencana penyelamatan tendangan penalti dan berhasil melakukan penyelamatan tersebut," terang Maarten Paes.