Son Heung Min Bakal Absen saat Spurs Tandang ke Brighton, Begini Kata Ange Postecoglou
 
TRIBUNNEWS.COM- KAPTEN Tottenham Hotspur, Son Heung-min tidak akan tersedia untuk laga tandang Liga Primer mereka ke Brighton & Hove Albion, kata manajer Ange Postecoglou.

Pemain timnas Korea Selatan itu juga akan absen pada dua pertandingan saat Korea Selatan berjuang di kualifikasi Piala Dunia.

Pemain depan berusia 32 tahun itu mengalami cedera hamstring saat Spurs bertanding di Liga Europa melawan Qarabag pada 26 September di London. Spurs meraih lima kemenangan beruntun di semua kompetisi.

Bek Tottenham Destiny Udogie, yang absen dalam kemenangan 2-1 hari Kamis di Ferencvaros di Liga Europa karena cedera paha kanan yang dideritanya saat menang 3-0 di Manchester United akhir pekan lalu, diperkirakan akan kembali.

"Sonny tidak mungkin, dia berusaha keras, tetapi keadaan mungkin terlalu cepat baginya untuk tersedia pada tahap ini," kata Postecoglou kepada wartawan pada hari Jumat.

"Hal pertama yang terpenting, kami semua baik-baik saja setelah tadi malam (di Hungaria), lelah, tetapi secara fisik tidak ada masalah bagi para pemain yang bertahan. Kami pikir takdir akan baik-baik saja. Kami berlatih hari ini dan besok, jadi dia harus bisa melewatinya."

Asosiasi Sepak Bola Korea mengatakan pada hari Jumat bahwa Son telah dikeluarkan dari skuad yang beranggotakan 26 orang untuk babak ketiga kualifikasi Piala Dunia demi melindungi kesehatan sang pemain. 

Korea Selatan akan menghadapi Yordania pada tanggal 10 Oktober dan Irak pada tanggal 15 Oktober.

Striker baru Tottenham Dominic Solanke dimasukkan dalam skuad manajer sementara Inggris Lee Carsley untuk pertandingan Nations League minggu depan melawan Yunani dan Finlandia, tujuh tahun setelah mendapatkan penampilan senior pertamanya.

Ketika ditanya apakah ia terkejut dengan keputusan tersebut, pelatih asal Australia itu berkata: "Saya tidak tahu apakah ia terkejut, dengan Dom ia harus bekerja sangat keras dalam kariernya. Penting bagi semua pemain muda bahwa lintasan karier tidak selalu berjalan secara linier.

"Ia bermain di klub-klub besar (Liverpool, Chelsea), tidak memulai kariernya sebelumnya, tetapi itu tidak membuatnya patah semangat, ia pergi ke Bournemouth dan bermain dengan baik. Saya sudah melatihnya selama sebulan, saya tidak ada hubungannya dengan pemanggilannya, itu semua karena dirinya."

Pertandingan Tottenham sebelumnya di Liga Primer Inggris melawan Brighton pada bulan Desember tahun lalu berakhir dengan kekalahan 4-2. Brighton kalah 4-2 dari Chelsea pada pertandingan terakhir mereka dan telah meraih sembilan poin dari enam pertandingan.

Pelatih kepala Tottenham Ange Postecoglou terkesan dengan Fabian Huerzeler, Pelatih Brighton yang baru berusia 31 tahun dan merupakan manajer termuda di Liga Premier. 

"Ya, 31 itu gila. Itulah usia saya memulai, meskipun tidak pada level ini. Ya, dia benar-benar mengesankan. Saat ia melatih di St. Pauli, ia melatih Jackson Irvine , yang pernah saya latih di Socceroos-- ia pemain hebat dan juga orang yang fantastis," kata Ange.

"Dia sudah menjadi manajer senior yang membuat mereka dipromosikan tahun lalu, jadi dia sudah melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi Anda bisa tahu kapan seseorang memiliki rasa ingin tahu itu. Saya pikir itulah kunci bagi semua manajer terutama yang muda," katanya.  

“Anda harus mempertahankannya. Terkadang hal itu bisa membuat Anda terkuras habis karena saat Anda terseret ke dalam pertempuran, khususnya di level ini, dalam menghadapi satu krisis atau lainnya, Anda bisa melupakan rasa ingin tahu untuk mencari tahu informasi lebih lanjut". 

"Jika ia mempertahankannya, saya rasa ia akan menjadi manajer yang luar biasa, tetapi ia telah melakukannya dengan baik," katanya. 

(Tribunnews/mba)