Bandingkan Indonesia dan Thailand, Presiden JDT Soroti Kondisi Buruk Lapangan di Malaysia
Seret nama Indonesia dan Thailand, Presiden JDT Tunku Ismail Sultan Ibrahim mengeluarkan unek-uneknya soal kondisi lapangan yang buruk di Malaysia.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Dwi Setiawan
“Lapangannya bernilai RM200.000 setahun dan gaji para pemain tidak dapat dibayarkan"'
"Sangat memalukan. Musim hujan akan segera dimulai. Berapa banyak lagi pertandingan yang ingin Anda tunda? Boros dan sangat memalukan," tambahnya.
Di waktu yang bersamaan, Tunku Ismail Sultan Ibrahim juga membandingan kualitas lapangan yang ada di Indonesia dan Thailand.
Presiden JDT itu turut menyoroti markas Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta dan markas Persija Jakarta, Jakarta International Stadium.
Sedangkan untuk Thailand, Tunku Ismail Sultan Ibrahim turut menyertakan markas Buriram United Thunder Castle dan BG Pathum United yakni BG Stadium.
Menurutnya, dengan lapangan yang bagus akan membantu berkembangnya timnas juga seperti menjadikannya kandang saat turnamen besar.
"Lapangan sepak bola Thailand dan Indonesia. Infrastruktur Sepak Bola adalah prioritas," tulis Presiden JDT di Twitter.
"Turnamen internasional bisa diadakan di negaranya dan juga memberikan keuntungan bagi tim nasionalnya."
"Di Malaysia, semua orang menginginkan perubahan namun ketika manajemen lemah dan tertekan untuk berubah, mereka yang mengeluh menginginkan perubahan akan membela/mendukung manajemennya masing-masing," kata dia.
"Pemerintah bersedia membantu setiap tim. Apa lagi yang kamu inginkan? Apa alasan lainnya?," tambahnya.
Sementara itu, jadwal Perak vs JDT belum juga dimainkan hingga Senin (7/10) siang WIB.
Belum diketahui pasti kapankah duel Perak vs JDT akan dijadwalkan kembali.
(Tribunnews.com/Ali)