Cina Juru Kunci dan Dilanda Perpecahan, Ini Pesan Ahmed Zaki ke Timnas Indonesia Kalau Mau Menang
Situasi perpecahan di kubu lawan jelang laga juga bukan lah alasan para pemain Timnas Indonesia meremehkan tuan rumah.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
8 Februari 1991 - China 3-1 Timnas Indonesia (Piala Merdeka)
20 April 1992 - China 2-0 Timnas Indonesia (Piala Asia)
16 Oktober 2000 - China 4-0 Timnas Indonesia (Piala Asia)
13 Mei 2001 - China 5-1 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia)
27 mei 2001 - Timnas Indonesia 0-2 China (Kualifikasi Piala Dunia)
21 Juli 2004 - Timnas Indonesia 0-5 China (Piala Asia)
15 Oktober 2013 - Timnas Indonesia 1-1 China (Kualifikasi Piala Asia)
15 November 2013 - China 1-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Asia)
Diketahui, Timnas Indonesia yang kini sudah berada di Qingdao untuk melawan China dalam matchday keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 3.
Pertandingan China vs Timnas Indonesia akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.
Hasil head to head memang tak bisa menjadi landasan untuk pertandingan besok, kedua tim datang dengan kekuatan dan generasi yang berbeda.
Jika dilihat dari performa kedua tim dalam beberapa pertandingan terakhir, Timnas Indonesia dan China dalam tren yang berbeda.
China tak pernah menang dalam empat laga terakhir, tetapi lawan yang dihadapi oleh anak asuh Branko Ivankovic adalah tim papan atas Asia, Korea, Jepang, Arab Saudi, hingga Australia.
Sementara Timnas Indonesia tidak terkalahkan dari empat laga terakhir setelah melawan Irak.
Satu kemenangan dan 3 hasil imbang menjadi modal bagi anak asuh Shin Tae-yong bersaing di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jika menilik rasio kemenangan kedua tim, Timnas Indonesia lebih baik dibandingkan China, menurut Footy Stats.
Timnas Indonesia merupakan tim yang paling banyak memainkan pertandingan dibandingkan kontestan Asia lainnya di Round 3 ini.
Dari 11 pertandingan terakhir selama kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia memiliki rasio kemenangan 45 persen dengan total 23 gol dan 11 kebobolan.
Sementara China yang memainkan laga lebih sedikit (9) memiliki rasio kemenangan 22?n menempati urutan ke-21 di zona Asia dalam tahap ini.
Secara perolehan poin, Timnas Indonesia 86 persen lebih baik dibandingkan China dari setiap pertandingan.
Hal itu berdasarkan performa kedua tim dari lima pertandingan terakhir di mana Marselino Ferdinand dan kolega hanya sekali kalah.
Bicara soal urusan mencetak gol, produktivitas anak asuh Shin Tae-yong lebih baik ketika melakoni laga tandang, 1.40 per laga berbanding 0.40 per laga (kandang).
Sedangkan China memiliki rasio rata-rata kebobolan 1.00 di setiap pertandingan.
Dari segi peluang, kedua tim tidak jauh berbeda saat melakoni laga kandang dan tandang.
China memiliki momentum 1.29 harapan goal dan assist ketika berlaga di kandang. Sementara Indonesia memiliki 1.64 (xGA) saat melakoni laga tandang.
Laga melawan China bakal menarik, terlebih jika Timnas Indonesia bisa menang otomatis pulang dengan 3 poin yang membuat persaingan kualifikasi grup C kian memanas.
Timnas Indonesia bisa menggeser Arab Saudi dan Australia, bahkan Bahrain di klasemen.
Lalu bagaimana dengan nasib China? Skenario terburuk adalah pemecatan pelatih Branko Ivankovic karena gagal dalam empat pertandingan awal kualifikasi Piala Dunia 2024 Round 3.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.