Harga Mahal Eksperimen Shin Tae-yong yang Berujung Kekalahan Timnas Indonesia di Tangan China
Harga mahal tampaknya harus dibayar Shin Tae-yong selaku pelatih setelah Timnas Indonesia kalah di tangan China, Selasa (15/10/2024) malam WIB.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Babak pertama selesai, Timnas Indonesia tidak mampu mencetak peluang berbahaya ataupun gol ke gawang tuan rumah.
Pada babak kedua, Shin Tae-yong mencoba melakukan pergantian lebih awal dengan menarik tiga pemain sekaligus.
Mees Hilgers, Witan Sulaeman, Shayne Pattynama ditarik keluar digantikan Rizky Ridho, Marselino Ferdinan dan Thom Haye.
Usaha yang dilakukan Timnas Indonesia untuk mengejar ketertinggalan tampak menemui jalan buntu.
Sebelum akhirnya pergantian terakhir dilakukan Shin Tae-yong memasukkan Pratama Arhan dan Malik Risaldi menit 85.
Dua menit berselang, aksi Pratama Arhan saat memamerkan kualitas lemparan mautnya berujung dengan gol Thom Haye.
Hanya saja, gol balasan Thom Haye terlampau telat, berbagai usaha pemain Garuda akhirnya mentah begitu saja setelahnya.
Timnas Indonesia pun akhirnya harus menelan kekalahan dengan skor 2-1 melawan China pada matchday keempat ini.
Kekalahan dari China jelas menjadi pukulan telak bagi Timnas Indonesia yang membuang kesempatan naik ke posisi dua.
Raihan nol poin melawan China membuat pasukan Shin Tae-yong harus tertahan di posisi kelima dengan perolehan 3 poin.
Hasil negatif melawan China tentu menimbulkan berbagai sorotan yang bernada pro kontra terutama terkait keputusan Shin Tae-yong dalam meracik susunan pemain utamanya.
Anggapan terlalu meremehkan China hingga keputusan bongkar pasang pemain yang terlalu radikal jadi isu yang mencuat.
Rating pemain utama yang diturunkan Shin Tae-yong dalam laga ini pun juga cukup buruk.
Sebagaimana misal Asnawi Mangkualam yang diplot sebagai kapten hanya mendapat penilaian 6,5 dari Sofascore.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.