Lebanon Mundur dari Kualifikasi Piala Asia U17, Timnas Indonesia Rugi atau Untung?
Timnas U17 Indonesia bisa dikatakan netral, atau tidak dirugikan maupun diuntungkan atas insiden ini. Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Lebanon menarik diri dari ajang Kualifikasi Piala Asia U17 2025 (19-28 Oktober 2024).
Sebelumnya, Lebanon tergabung di grup H bersama Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia dan Laos.
Namun karena kondisi perang di kawasan Lebanon memaksa tim berjuluk The Lady Cedars itu mundur dari ajang Kualifikasi Piala Asia U17.
Adapun keikutsertaan Lebanon tidak diganti oleh negara lainnya.
Kondisi demikian akhirnya merubah regulasi yang sebelumnya berlaku.
Diketahui, 10 juara grup dan lima runner-up terbaik akan meloloskan diri ke putaran final di Arab Saudi, Februari 2025.
Namun karena terdapat satu tim yang mengundurkan diri, maka regulasi khusus penentuan runner-up terbaik bakal mengalami perubahan.
Di mana dalam penentuan lima runner-up terbaik tidak menghitung hasil pertandingan melawan dua tim terbawah pada klasemen (sebelumnya cuma dasar klasemen). Hal itu berlaku jika satu grup berisikan 5 tim.
Di grup yang ditinggalkan Lebanon, kini hanya tersisa tiga tim saja.
Maka jumlah laga yang dijalani bakal lebih sedikit daripada grup lainnya (3 hingga 4).
Baca juga: Dua Pemain Abroad Timnas U17 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U17 2025
Atas perkembangan itu, laju Timnas U17 Indonesia bisa terdampak karena hasil melawan tim peringkat dasar klasemen tidak akan dihitung.
Skenario terbaik bagi Timnas U17 Indonesia melaju ke putaran final dengan memenangkan semua laga entah siapa yang nantinya akan menghuni dasar klasemen.
Namun, jika skenario tidak berjalan sebagaimana mestinya dan menempatkan Indonesia di posisi runner-up, skuad Nova Arianto minimal tidak kalah dari kandidat unggulan Grup F.
Untuk diketahui, Grup F dihuni oleh Kuwait (23/10) yang menjadi tuan rumah, lalu Mariana Utara (25/10) dan Australia (27/10/2024).