Amartha Soeratin U-13 Resmi Digelar di Sulawesi Barat: 44 Tim Berebut 12 Tiket Putaran Provinsi
Amartha Soeratin U-13 Sulawesi Barat 2024 diikuti 44 tim yang digelar di enam kabupaten di provinsi tersebut.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Amartha Soeratin U-13 Resmi Digelar di Sulawesi Barat: 44 Tim Berebut 12 Tiket Putaran Provinsi
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Turnamen sepak bola Amartha Soeratin U-13 2024 resmi digelar di Sulawesi Barat. Kegiatan tersebut secara resmi dibuka di Stadion S. Mengga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (22/10/2024).
Seperti diketahui, Piala Soeratin adalah turnamen bergengsi khusus usia muda di Indonesia, yang telah menelurkan banyak pemain sepak bola terbaik bangsa.
Kegiatan ini rutin digelar oleh PSSI sebagai wadah untuk para pemain muda di berbagai daerah Indonesia kategori U-13, U-15, dan U-17, menunjukkan kemampuan mereka.
Sulawesi Barat memiliki potensi besar untuk melahirkan pesepak bola hebat di Indonesia.
Sebut saja di antaranya Muhammad Ilham, Ardan Aras, Maldini Pali, hingga Muhammad Dzaky Asraf yang pernah merasakan dipanggil ke Timnas Indonesia senior maupun level kelompok umur.
Amartha Soeratin U-13 Sulawesi Barat 2024 diikuti 44 tim yang digelar di enam kabupaten di provinsi tersebut.
Nantinya, ada 12 tim yang bakal lolos ke putaran provinsi yang akan digelar di Polewali Mandar pada 10-19 Januari 2025, untuk memperebutkan 1 tempat mewakili Provinsi Sulawesi Barat di putaran nasional Piala Soeratin U-13.
“Kegiatan Amartha Soeratin U-13 Sulawesi Barat kali ini terasa istimewa, karena baru kali ini dilaksanakan mulai dari tingkat kabupaten, selanjutnya ke provinsi dan nasional. Kedua, terasa istimewa karena dihadiri Wakil Ketua Umum PSSI,” kata Agus Ambo Djiwa, Ketua Asprov PSSI Sulawesi Barat.
“Melalui Amartha Soeratin U-13 ini diharapkan, menjadi momentum kebangkitan sepak bola di Sulawesi Barat,” tambahnya.
Wakil ketua PSSI, Ratu Tisha Destria pun menilai kompetisi usia muda seperti Amartha Soeratin U-13 sangat penting.
“Terutama jika dilaksanakan secara konsisten dan terjadwal, seperti setiap pekan. Ini memberi ruang bagi pemain, pelatih, wasit, dan seluruh ekosistem sepak bola untuk belajar, mengevaluasi, dan bertumbuh bersama,” ucap Ratu Tisha.
Masih menurut Ratu Tisha, turnamen seperti ini bukan hanya tentang menang atau kalah. Tetapi juga tentang belajar disiplin, kerja sama tim, evaluasi diri, dan persahabatan.
“Sepakbola juga mengajarkan nilai-nilai seperti fair play, disiplin, saling menghormati, dan persatuan yang penting dipahami sejak usia dini,” jelas lulusan FIFA Master itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.