Peluang Kevin Diks Debut di Laga Timnas Indonesia vs Jepang Menipis, PSSI Bongkar Hal Ini
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menjawab soal peluang debut Kevin Diks bersama Timnas Indonesia.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menjawab soal peluang debut Kevin Diks bersama Timnas Indonesia.
Dikatakan Arya Sinulingga, peluang Kevin Diks untuk memperkuat Timnas Indonesia vs Jepang dan Arab Saudi pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Bulan November mendatang semakin kecil.
Pasalnya, proses naturalisasi Kevin Diks yang hingga kini belum selesai, hingga menyulitkannya untuk tampil pada November mendatang.
Diketahui, Timnas Indonesia akan menjalani dua laga lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dijadwalkan, Timnas Indonesia akan menjamu Jepang (15/11) dan Arab Saudi (19/11) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Namun sayangnya, pada dua laga tersebut, Timnas Indonesia belum dapat diperkuat oleh Kevin Diks.
Sebab, seluruh proses naturalisasi Kevin Diks harus rampung minimal tujuh hari sebelum pertandingan.
Dengan jadwal pertandingan pertama melawan Jepang pada 15 November, artinya semua dokumen harus sudah lengkap paling lambat pada 8 November.
"Kevin Diks gini, kawan-kawan. Kevin Diks itu kalau mau main, itu harus H-7 terakhir data masuk," ujar Arya Sinulingga dikutip dari BolaSport, Jumat (25/10/2024).
"Main tanggal 15, berarti data masuk minimal tanggal 8, atau tanggal 7, dia harusnya waktu datanya."
"Tanggal 7, berarti harus sumpah di situ dan KTP, imigrasi, dan kawan-kawannya," ungkap Arya Sinulingga.
Baca juga: Respons PSSI soal Peluang Pemain Abroad Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Proses ini tentu bisa memakan waktu yang cukup lama, terutama karena adanya transisi pemerintahan yang dapat mempengaruhi lembaga terkait, sehingga sulit bagi Kevin untuk siap bermain di dua laga bulan November.
"Nah, teman-teman kan tahu, pemerintahan masih baru," kata Arya.
"Ini kabinet juga berubah, nomenklatur kabinet juga berubah."