Mbappe Muak dengan Peran Baru di Real Madrid, Carlo Ancelotti Putar Otak Lagi
Kylian Mbappe dikabarkan jengah dengan peran penyerang tengah yang diberikan kepadanya oleh Carlo Ancelotti di Real Madrid.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Rangkaian kekalahan yang dialami Real Madrid dalam dua pertandingan terakhir mulai mengundang sorotan tajam.
Untuk diketahui, Real Madrid kalah saat berhadapan dengan Barcelona (Liga Spanyol) dan AC Milan (Liga Champions).
Salah satu yang menjadi sorotan saat Real Madrid menderita kekalahan itu adalah performa Kylian Mbappe.
Mbappe mulanya diharapkan bisa menjadi sumber gol baru Real Madrid.
Ekspektasi itu sekiranya tak berlebihan lantaran si pemain memang punya rekor mentereng dalam urusan mencetak gol.
Baik saat berseragam PSG atau Timnas Prancis, Mbappe selalu bisa menemukan celah di pertahanan dan gawang lawan.
Namun hal itu seakan tak berbekas saat dirinya hijrah ke Real Madrid.
Ia cukup kesulitan mencetak gol dari skema open play.
Sejauh ini, Mbappe tertolong dengan sepakan penalti dalam sebagian gol yang dicetaknya.
Baca juga: Kejutan Liga Champions: Manchester City & Real Madrid Terbantai, Leverkusen Butiran Debu di Anfield
Melihat lebih jauh, sebenarnya Mbappe bermain dengan cara yang berbeda saat berada di Real Madrid dibandingkan dengan PSG.
Saat berada di PSG, ia benar-benar menjadi penguasa tunggal sektor kiri penyerangan.
Maksudnya, sisi wing kiri dipasrahkan sepenuhnya kepada Mbappe.
Alhasil, sang pemain bebas bergerak melebar maupun merangsek ke dalam.
Hal itu membuat awak pertahanan lawan menjadi bingung untuk memberikan penjagaan kepada pemain asal Prancis tersebut.
Berbeda saat dirinya berada di Real Madrid.
Pelatih Carlo Ancelotti memilih menempatkan Mbappe sebagai penyerang tengah alias nomor 9.
Hanya di saat-saat tertentu saja Mbappe baru melakukan rotasi ke sisi kiri penyerangan.
Selebihnya, sektor tersebut masih menjadi milik pemain andalan Real Madrid lainnya, Vinicius Junior.
Bermain sebagai penyerang tengah ternyata bukan menjadi hal mudah untuk Mbappe.
Sebagaimana saat ia tampil di El Clasico menghadapi Barcelona beberapa waktu lalu.
Pada laga itu, Mbappe tak bisa memecahkan ketatnya pertahanan Barcelona yang menjaga dirinya.
Bahkan Mbappe sampai terjebak offside 8 kali di pertandingan tersebut.
Dikutip dari Forbes, Mbappe disebut mulai muak bermain sebagai penyerang tengah.
Ia ingin kembali bermain sebagai winger kiri saja, alih-alih penyerang tengah.
"Mbappe mendapatkan ruang bergerak dan kesempatan lebih sedikit saat bermain di tengah," tulis pihak Forbes.
"Perwakilan Mbappe benar-benar khawatir dengan itu dan situasi yang dihadapi sang pemain di ibu kota Spanyol."
"Sang pemain mulai mendapatkan tudingan sebagai sumber masalah di dalam tim," sambungnya.
Baca juga: Fakta Pilu Kekalahan Real Madrid atas AC Milan di Liga Champions, El Real Apes
Hal tersebut otomatis membuat pelatih Carlo Ancelotti harus memutar otak lebih keras.
Ia mesti mengubah pakem yang sudah ditetapkan untuk mengakomodasi Mbappe dan Vinicius di depan.
Sejauh ini, Kylian Mbappe yang menjadi ujung tombak.
Vinicius Junior akan menyisir dari sisi kiri dan Feder Valverde atau Lucas Vazquez yang akan bergerak dari sisi kanan.
Sedangkan Jude Bellingham yang musim lalu sering merangsek ke dalam kotak penalti, juga berganti peran musim ini.
Ia tak lagi agresif dalam meneror pertahanan lawan.
Bellingham lebih berperan sebagai penyeimbang lini tengah kala menyerang ke pertahanan lawan.
Ancelotti diuntungkan dengan jeda internasional yang akan datang tak lama lagi.
Selama periode tersebut, ia bisa menggunakannya untuk mengutak atik papan taktiknya demi mencari formula terbaik lini depan El Real.
(Tribunnews.com/Guruh)