Faktor Empat Kekalahan Beruntun Man City, Hilangnya Rodri Jadi Penyebab Menurunnya Tim Pep Guardiola
Kekalahan Manchester City di empat laga beruntun menunjukkan betapa pentingnya sang gelandang pemenang Ballon d'Or 2024, Rodri, dalam permainan City.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan Manchester City di empat laga beruntun menunjukkan betapa pentingnya sang gelandang pemenang Ballon d'Or 2024, Rodri, dalam permainan Man City.
Manchester City menelan kekalahan empat laga beruntun di semua kompetisi. Terbaru, tim asuhan Pep Guardiola kalah 2-1 saat bermain di markas Brighton di gameweek ke-11 Liga Inggris.
Sebelumnya, Man City lebih dulu kalah di babak 16 besar Carabao Cup dari Tottenham Hotspur, lalu kalah 2-1 dari Bournemouth, disambung dengan kekalahan Liga Champions 4-1 dari Sporting CP.
Ini menjadi catatan terburuk seorang Pep Guardiola selama karir kepelatihannya, di mana ini adalah yang pertama kali terjadi.
Lantas apa yang menyebabkan Man City seolah mengalami penurunan performa yang cukup drastis dengan kalah empat laga beruntun?
Sebelum empat kekalahan beruntun ini, Man City sebenarnya sudah menunjukkan performa yang kurang meyakinkan.
Sebelumnya, kemenangan mereka kerap bergantung pada keberuntungan, seperti saat mengalahkan Wolves lewat gol kontroversial John Stones di menit akhir, dan kemenangan tipis melawan Southampton serta Fulham.
Baca juga: Sorotan Kekalahan Manchester City: Kalah Empat Laga Beruntun, Awal dari Akhir Era Pep Guardiola?
Hal itupun diakui Guardiola setelah kekalahan terbaru dari Brighton.
"Melawan Fulham, kami bermain jauh lebih buruk daripada saat melawan Spurs dan Sporting," ujarnya, dikutip dari BBC Sports.
Absennya Rodri yang mengalami cedera saat laga melawan Arsenal 22 September lalu dipandang sebagai salah satu faktor kemunduran Man City.
Statistik dan performa di lapangan jelas menunjukkan betapa krusialnya peran Rodri sebagai jangkar pertahanan City.
Dengan tidak adanya Rodri, City kesulitan menghentikan serangan balik lawan dan dominasi permainan mereka menurun.
Musim ini, City kebobolan rata-rata 1,17 gol per pertandingan, meningkat dari hanya 0,92 gol musim lalu. Tanpa Rodri, lawan lebih leluasa menembus lini belakang City, yang sebelumnya sangat kokoh.
Menurut statistik Sky Sports, The Citizens telah menerima 26 tembakan dari serangan cepat musim ini, terbanyak di antara tim Premier League.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.