Jelang Timnas Indonesia Lawan Jepang, SUGBK Tambah 103 CCTV Untuk Deteksi Wajah
Venue ini akan menjadi lokasi pertandingan kelima di fase grup C yang akan berlangsung, Jumat (15/11/2024), pukul 19.00 WIB.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Jelang Timnas Indonesia Lawan Jepang, SUGBK Tambah 103 CCTV Untuk Deteksi Wajah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) terus dipersiapkan jelang laga antara Timnas Indonesia kontra Jepang di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Venue ini akan menjadi lokasi pertandingan kelima di fase grup C yang akan berlangsung, Jumat (15/11/2024), pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Belajar dari Piala Asia, Marselino Ingin Timnas Indonesia Lebih Berani Pegang Bola Lawan Jepang
Terbaru, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan jika SUGBK sudah ketambahan 103 CCTV jelang duel itu.
Erick Thohir menyebut jika CCTV itu berguna untuk mendukung sistem deteksi wajah atau face recognition, dari Garuda ID.
Seperti diketahui, seluruh penjualan tiket untuk laga Timnas Indonesia di SUGBK kini sudah memakai Garuda ID.
Diharapkan, dengan tambahan CCTV itu bisa menambah sistem keamanan di stadion berkapasitas 70 ribuan penonton itu.
"Tadi inspeksi terkait CCTV, kan kami tambah 103 CCTV dimana ada face recognitionnya jadi nanti Garuda ID plus CCTV," ujar Erick, Kamis (14/11/2024).
"Supaya jaga kebocoran tiket bukan karena komersial, tapi ini karena keselamatan dan kita didatangi FIFA, AFC," imbuhnya.
Pria yang juga Menteri BUMN itu pun mengatakan jika dirinya sudah bertemu dengan perwakilan FIFA dan AFC untuk membahas kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah.
Erick mengklaim jika Indonesia secara keseluruhan sudah siap menjadi tuan rumah untuk laga kontra Jepang dan Arab Saudi berselang.
"Tadi saya ajak ketemu sejauh ini dari FIFA, AFC mereka ngeliat kami siap ya. Jadi kalau sampai ada yang menakut-nakutin Indonesia nggak siap, ya jangan percaya, kami terus perbaiki," ujar Erick.
"Yang penting kita kasih lihat ke mereka, kita bukan bangsa yang terbelakang," jelas pria berusia 54 tahun itu.