Wajah Munafik Sepak Bola Arab Saudi: Berkuasa di Level Klub Asia, Timnasnya Malah Memble
Wajah munafik seakan diperlihatkan oleh sepak bola Arab Saudi di mana mereka mampu berkuasa di level klub Asia namun Timnasnya malah memble.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Wajah munafik seakan diperlihatkan oleh sepak bola Arab Saudi di mana mereka mampu berkuasa di level klub Asia namun Timnasnya malah memble.
Jika melihat dua sisi tersebut, maka ada perbedaan yang cukup mencolok antara prestasi sepak bola Arab Saudi di level klub dan timnas.
Dimulai dari level klub, Arab Saudi dipandang memiliki kompetisi liga dengan kualitas yang terbaik di kawasan Asia.
Berdasarkan Footy Ranking per bulan ini, Liga Arab Saudi masih berhak menyandang status sebagai kompetisi klub terbaik Asia di wilayah Barat.
Liga Arab Saudi menggungguli kompetisi liga lokal negara lain mulai Uni Emirat Arab, Iran, Qatar bahkan Uzbekistan.
Baca juga: Harapan ke Piala Dunia Kembali Menyala, STY Jungkirbalikkan Prediksi yang Remehkan Timnas Indonesia
Bukannya tanpa alasan mengapa Liga Arab Saudi masih menjadi yang terbaik di kawasan Asia wilayah Barat.
Hal ini dikarenakan prestasi mentereng dari klub asal Arab Saudi ketika berkompetisi di Liga Champions Asia dan sejenisnya.
Sebut saja di Liga Champions Asia, salah satu klub Arab Saudi yakni Al Hilal masih menjadi raja turnamen tersebut.
Dalam sejarah kompetisi Liga Champions Asia, Al Hilal masih menjadi tim tersukses dengan koleksi empat gelar.
Al Hilal tercatat juga merasakan lima kali jadi runner-up, alhasil tim tersebut sudah menjadi finalis sebanyak 9x.
Klub Arab Saudi lainnya, Al Ittihad tercatat juga sudah pernah memenangkan Liga Champions Asia sebanyak 2x.
Lalu, Al Ahli, Al Nassr, dan Al Shabab tercatat sudah merasakan sensasi menjadi finalis di turnamen elit tersebut.
Melihat kiprah klub-klub Arab Saudi ketika berada di kompetisi Liga Champions, tak salah jika Liga Arab Saudi masih menjadi salah satu terbaik di Asia.
Pada musim ini saja, posisi tiga teratas klasemen sementara Liga Champions wilayah Barat dikuasai klub Arab Saudi.
Mulai dari Al Hilal, Al Ahli dan Al Nassr yang sejauh ini tampil memukau dalam empat laga yang telah dijalani.
Al Hilal dan Al Hilal meraup poin sempurna yakni 12 poin setelah menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.
Sementara, Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo dan Sadio Mane mendulang 10 poin dari empat laga.
Berkaca dari klasemen tersebut, tak salah jika klub Arab Saudi benar-benar mendominasi kompetisi klub Asia.
Jika terus mempertahankan performa terbaiknya, bukan hal mustahil salah satu klub Arab Saudi bakal keluar sebagai juara Liga Champions pada akhir musim nanti.
Level Liga Arab Saudi pun kian elit dengan hadirnya para pemain bintang kelas dunia yang merapat ke kompetisi tersebut.
Sebut saja ada Cristiano Ronaldo yang kini membela Al Nassr, lalu Neymar bersama Al Hilal dan Karim Benzema berbaju perang Al Ittihad di Liga Arab Saudi.
Kehadiran para pemain tersebut secara tidak langsung menambah kemewahan dan keelitan kompetisi Arab Saudi.
Dikala klub Arab Saudi beserta liga lokalnya terus menjadi sorotan sekaligus percontohan sepak bola di Asia.
Hal itu malah berbanding terbalik dengan prestasi Timnas Arab Saudi yang justru mendapat sorotan tajam.
Setelah mengejutkan Piala Dunia 2022 dengan mengalahkan Argentina pada laga pembuka di Qatar, dua tahun lalu.
Performa Timnas Arab Saudi tampak mengalami penurunan dan konsistensi hingga mengalami gejolak pergantian kursi kepelatihannya.
Setelah tersingkir di babak 16 besar Piala Asia 2023 lalu, tren inkonsistensi masih diperlihatkan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tepatnya di ronde ketiga, Timnas Arab Saudi yang awalnya diprediksi bakal tampil superior bersama Jepang nyatanya malah seperti kehilangan arah.
Kekalahan teranyar yang dirasakan Arab Saudi dari Timnas Indonesia pada Selasa (19/11/2024) menjadi buktinya.
Kekalahan dengan skor 0-2 di Stadion Gelora Bung Karno membuat Arab Saudi harus gigit jari karena pulang tanpa poin.
Kekalahan dari Timnas Indonesia menjadi kekalahan kedua bagi Arab Saudi di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dengan kekalahan tersebut, Arab Saudi kini baru bisa menghasilkan koleksi enam poin dari enam laga.
Catatan dua kekalahan, tiga hasil imbang dan satu kemenangan tentu bukanlah hasil mengesankan bagi tim sekelas Arab Saudi.
Merujuk pada klasemen, Arab Saudi kini harus rela berada di posisi keempat, terpaut hampir 10 angka dari Jepang selaku pemuncak klasemen.
Dengan menyisakan empat laga sisa, Arab Saudi harus bangkit dan kembali ke jalur kemenangan jika ingin menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026 mendatang.
Jikalau sampai menuai hasil buruk lagi di sisa laga tersebut, bukan hal mustahil Arab Saudi bakal terhenti langkahnya di ronde ketiga.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)