Shin Tae-yong Angkat Bicara Soal Ancaman Mundur Erick Thohir dari PSSI, Sukses Jadi Motivasi Pemain
Shin Tae-yong pun mengatakan bahwa motivasi dari Erick Thohir mampu dicerna dengan baik oleh para pemain.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Shin Tae-yong Angkat Bicara Soal Ancaman Mundur Erick Thohir dari PSSI, Sukses Jadi Motivasi Pemain
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong membeberkan dua faktor penting yang membuat Jay Idzes CS bangkit dan berhasil meraih kemenangan saat menghadapi Arab Saudi.
Kekalahan 4-0 dari Timnas Jepang, jadi bahan bakar para pemain untuk bisa bangkit.
Apalagi kekalahan membuat skuad Garuda kala itu terbenam di dasar grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C.
Baca juga: Sukses Kalahkan Arab Saudi 2-0, Timnas Indonesia Tetap Dievaluasi PSSI
Kondisi tersebut direspon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dengan turut menyulut semangat para pemain seusai laga kontra Jepang.
Caranya, Erick menyinggung soal kepercayaan dan tanggung jawabnya di posisi sebagai Ketua Umum PSSI.
Erick Thohir saat ini bahkan menyatakan siap mundur dari kursi nomor satu PSSI tersebut jika sudah tidak dipercaya para pemain.
Shin Tae-yong pun mengatakan bahwa motivasi dari Erick Thohir mampu dicerna dengan baik oleh para pemain.
“Ya, mungkin karena Pak Ketum khawatir dengan Timnas kita jadi bicara seperti itu. Itu bagus sekali untuk memberi motivasi kepada pemain,” kata Shin Tae-yong seusai laga menghadapi Arab Saudi lalu.
Tak hanya itu, menurut pelatih asal Korea Selatan tersebut bahwa tekad para pemain yang ingin menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026 jadi kunci utamanya.
Bahkan sebelum kick off, Jay Idzes CS sempat melakukan pertemuan antarpemain untuk menyatukan visi mereka dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C ini.
“Tapi bukan itu saja kita bisa mendapatkan kemenangan, melainkan karena kemauan pemain sangat baik, mereka sempat meeting sendiri antarpemain, mereka menjadi satu, itu penyebab utama kita bisa menang malam ini,” terangnya.
Dengan hasil ini, skuad Garuda kini berada di peringkat ketiga dengan torehan enam poin hasil dari sekali menang, dua kali kalah dan tiga kali imbang.
Terpaut satu poin dengan Australia yang berada di peringkat kedua.
Sementara Arab Saudi, Bahrain dan China berada di bawah Indonesia meskipun sama-sama mengemas enam poin.
Kondisi ini membuat persaingan grup C untuk bisa lolos langsung di peringkat kedua atau ke round keempat dengan finis di peringkat tiga atau empat masih sangat terbuka untuk semua negara.
Ranking FIFA Terbaru Negara ASEAN
Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi ikut memengaruhi update ranking FIFA negara ASEAN, termasuk Thailand hingga Vietnam (22/11/2024).
Pertama, untuk Thailand melorot satu peringkat dari 96 ke 97.
Hal tersebut dituai Gajah Perang setelah tak mendapat hasil maksimal selama agenda FIFA Matchday November 2024.
Yap, Thailand dua kali tertahan imbang atas lawannya yaitu, Lebanon (0-0) dan Laos (1-1).
Melalui kalkulasi Football-ranking, Thailand dikurangi 3,51 berkat hasil tersebut.
Sejalan dengan itu, para pesaing Thailand juga mendapatkan hasil lebih positif.
Salah satunya didapat oleh Timnas Mozambik yang berhasil menaklukkan Guinea Bissau, skor 1-2 (20/11/2024).
Atas kemenangannya, Mozambik berhasil mendepak Thailand dari posisi ke-96 dunia.
Maka Gajah Perang pun harus lengser ke posisi saat ini, 97 dunia.
Baca juga: Betapa Hijaunya Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Misi Terselubung Shin Tae-yong
Namun meskipun melorot, Thailand tetap menjadi yang terbaik di kawasan ASEAN.
Thailand menjadi satu-satunya tim ASEAN yang menembus ranking 100 besar FIFA.
Update lain ranking FIFA negara ASEAN juga mengabarkan adu kejar-kejaran Timnas Indonesia dan Vietnam.
Sebelumnya, Timnas Indonesia berhasil memangkas jarak dari Vietnam yang menempati posisi 119 dunia.
Garuda yang menaklukkan Arab Saudi (2-0) mendapat tambahan poin 16,23.
Raihan itu membawa Timnas Indonesia melambung, dari posisi 129 ke 125 dunia.
Artinya, Timnas Indonesia sempat berjarak enam anak tangga dari peringkat Vietnam.
Namun per update kali ini (22/11), pihak Vietnam berhasil memperlebar jarak dari Timnas Indonesia.
Yap, The Golden Stars terbantu atas hasil yang tak menguntungkan para pesaing terdekatnya.
Ada Guinea Bissau hingga Zimbabwe yang melorot secara drastis akibat kekalahan.
Untuk Guinea Bissau menerima kekalahan atas Mozambik, sementara Zimbabwe takluk dari kolektor lima Piala Afrika, Kamerun.
Atas masing-masing kekalahan tersebut, Guinea Bissau hingga Zimbabwe melorot empat peringkat, hingga ke posisi 121 dunia.
Walhasil penurunan itu menyendal posisi Vietnam yang sebelumnya berada di peringkat 119.
Kini, The Golden Stars pun berhak naik dua anak tangga ke posisi 117 dunia.
Artinya, Vietnam juga memperlebar jarak atas kejaran Timnas Indonesia yang menempati peringkat ke-125 dunia.
Vietnam sendiri tidak menggelar laga resmi sama sekali pada periode November 2024.
Maka peningkatan tersebut merupakan keberuntungan dari Vietnam yang tanpa keringat menjalani pertandingan.
Adapun berkat posisi terbaru, Timnas Indonesia dan Vietnam masih terpaut sekitar 26 poin.
Namun jumlah jarak tersebut diperkirakan mampu disusul oleh Timnas Indonesia andai merampungkan ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan raihan positif.
Dijadwalkan agenda Timnas Indonesia akan dilanjutkan pada tahun 2025.
Pada bulan Maret 2025, Timnas Indonesia bakal melewat ke Australia lebih dahulu sebelum menjamu Bahrain.
Sementara bulan Juni 2025, Timnas Indonesia akan menjamu China sebelum menutup ronde 3 di markas Jepang.
Dari rentetan jadwal ke depan tidak ada tim yang memiliki ranking FIFA lebih rendah daripada Timnas Indonesia.
Maka berpotensi menghadirkan gelontoran poin fantastis serupa dengan kemenangan dari Arab Saudi di laga terakhir (19/11/2024).
Ranking FIFA Negara ASEAN Terbaru
Last Update: Jumat (22/11/2024) | Jam 11.00 WIB
- Thailand (97 dunia)
- Vietnam (117 dunia)
- Timnas Indonesia (125 dunia)
- Malaysia (132 dunia)
- Filipina (149 dunia)
- Singapura (161 dunia)
- Myanmar (169 dunia)
- Kamboja (180 dunia)
- Brunei Darussalam (184 dunia)
- Laos (186 dunia)
- Timor Leste (196 dunia)