Barcelona Agak Lain, Pilih Setel Kalem Hadapi Polemik Pendaftaran Dani Olmo
Barcelona memilih kalem untuk merespons masalah pendaftaran Dani Olmo yang membuat sang pemain bisa hengkang secara gratis.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Klub elite LaLiga, Barcelona kembali harus menghadapi badai masalah finansial yang mengancam keseimbangan tim.
Ada banyak kerugian yang akan dialami klub Catalunya tersebut, salah satunya termasuk risiko kehilangan Dani Olmo, secara gratis pada Januari 2025.
Pemain berusia 26 tahun tersebut baru bergabung pada musim panas lalu dari RB Leipzig dengan nilai transfer 51 juta poundsterling, tenyata berpotensi hengkang secara gratis tanpa jika Barcelona gagal mendaftarkannya untuk paruh kedua musim ini.
Dani Olmo yang direkrut setelah tampil impresif pada Euro 2024 tercatat dikontrak selama enam tahun oleh Barcelona.
Namun, kendala finansial membuat Blaugrana hanya mampu mendaftarkannya untuk setengah musim pertama.
Untuk mendaftarkannya pada saat itu, Barca sampai harus menggunakan pengurangan gaji dari Andreas Christensen, yang tengah cedera.
Namun, semakin dekatnya akhir paruh musim pertama, membuat Barcelona dalam situasi genting.
Jika pendaftaran Olmo untuk paruh kedua musim tidak diselesaikan, sang pemain bisa pergi secara gratis.
Untuk mengatasi situasi kritis ini, Barcelona telah mencoba berbagai banyak cara untuk mengumpulkan dana. Mereka baru-baru ini menjalin kemitraan dengan perusahaan perhotelan, Aramark, yang menghasilkan sekitar £34 juta.
Selain itu, kerja sama dengan Nike juga memberikan tambahan pemasukan.Namun, ternyata jumlah ini masih jauh dari cukup.
Dilansir laman Marca, klub dikabarkan mempertimbangkan menjual hak atas VIP Box di Camp Nou selama 20 tahun ke depan.
Baca juga: 3 Angka Barcelona Berhias Cedera Raphinha, Kubu Hansi Flick Tak Perlu Panik
Langkah-langkah ini mengingatkan pada strategi yang telah digunakan Barcelona pada musim panas 2022.
Saat itu, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari £700 juta dengan menjual saham di beberapa bisnis klub.
Kasus ini bukan pertama dialami Barcelona, situasi sama pernah terjadi pada 2021.