TRIBUNNEWS.COM - Hubungan Thiago Motta dengan pemain Juventus jadi sorotan, terbaru muncul pengakuan dari balik layar soal situasi di ruang ganti Bianconeri.

Kekalahan Juventus dari Empoli di perempat final Coppa Italia tengah pekan ini membuat Thiago Motta dipayungi awan gelap.

Kekalahan itu terasa begitu pahit, mengingat lawannya hanyalah Empoli, tim yang saat ini berada di zona degradasi.

Setelah laga selesai, Motta dalam konferensi pers mengaku malu. Ia juga mengecam sikap para pemainnya yang menurutnya bermain seolah tak mau menang.

"Kita harus menyadari bahwa setiap hari kita harus membuktikan bahwa kita pantas berada di sini. "

"Tidak ada yang bisa menuntut sesuatu tanpa memberikan kontribusi. Kita sudah menunjukkan bahwa kita belum bisa menuntut apa pun," kata dia.

Kini, selang beberapa hari dari kekalahan itu, media Italia Il Corriere Della Sera melaporkan ada seorang pemain Juventus yang tidak disebutkan namanya, telah mengakui frustrasinya kepada Thiago Motta. 

"Aku tidak bisa menerimanya, dan aku bukan satu-satunya," tulis laporan dari Media Italia itu.

Baca juga: Musim Perdana Thiago Motta Ambyar di Juventus, Pekan Menyenangkan yang Berubah Jadi Neraka

Isu yang mencuat bukan sekadar masalah teknis, tetapi lebih kepada sikap, disiplin di lapangan, kepercayaan terhadap strategi permainan, serta hubungan antara pelatih dan pemain.  

"Kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Bisa jadi starter di satu laga, lalu 90 menit di bangku cadangan di laga berikutnya," ungkap seorang pemain lainnya.

Banyak pemain yang sebenarnya mengakui bahwa Motta memiliki potensi besar sebagai pelatih hebat di masa depan, tetapi persoalannya adalah bagaimana ia mengelola tim.

Situasi ini jelas tak menguntungkan Juventus. kondisi ruang ganti yang penuh ketegangan bisa menjadi ancaman serius bagi stabilitas klub.

Manajemen Juventus Berusaha Meredam Isu

Setelah insiden tersebut, Direktur Teknik Juventus, Cristiano Giuntoli, mencoba menenangkan situasi.

Dalam pernyataannya kepada Sky Sports, ia menegaskan bahwa klub masih percaya pada proyek yang dijalankan Motta.