Tiket Jepang ke Piala Dunia 2026 di Depan Mata, Kaoru Mitoma cs Siap Habisi Bahrain dan Arab Saudi
Komentar Kaoru Mitoma jelang melawan Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Kamis (20/3), siap bawa Jepang lolos ke putaran final.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

TRIBUNNEWS.COM - Kaoru Mitoma siap membantu timnya memenangkan laga melawan Bahrain dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Kamis (20/3/2025) mendatang.
Tidak hanya Bahrain, tetapi juga saat menghadapi Arab Saudi lima hari kemudian. Tujuannya hanya satu, menang dan lolos ke Piala Dunia 2026.
Bagi Kaoru Mitoma, Piala Dunia saat ini sudah beda arti dari apa yang dia pikirkan sebelumnya.
Sebelumnya, Piala Dunia adalah sesuatu yang menarik untuk diikuti (turut serta), namun sekarang baginya adalah sesuatu yang harus dimenangkan.

Tidak ada kata lain selain menang, menang, dan menang. Pemain Brighton Liga Inggris itu bahkan sampai rela tidak mencetak gol asalkan timnya menang. Dalam artian, ia rela memberikan peluang agar rekannya bisa mencetak gol.
"Yang terpenting adalah menang," kata Mitoma dikutip dari Nikkan Sport.
"Saya pikir hasil lebih penting daripada kontennya, jadi saya harap kami bisa menang sebagai satu tim," sambungnya.
Baca juga: Hasil Australia vs Timnas Indonesia Bisa Untungkan Jepang Lolos ke Piala Dunia 2026 Lebih Dini
Hal itu disadarinya ketika membantu Jepang mengalahkan Australia 2-0 pada laga pamungkas kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar.
Kouru Mitoma masuk sebagai pemain pengganti dan mencetak dua gol kemenangan Jepang.
Namany keluar di headline berbagai media lokal Jepang karena dianggap sebagai pahlawan.
Setelah itu, Mitoma menghasilkan delapan gol dalam 26 pertandingan Jepang, dan namanya tidak akan terlewatkan jika FIFA Matchday tiba.
Mitoma telah memainkan semua pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 sebagai starter dengan berbagai posisi yang diinginkan oleh Hajime Moriyasu.
Padahal sebelum itu, pemain berusia 27 tahun tersebut sempat absen panjang karena mengalami cedera punggung dan engkel.
"Saya telah mencoba berbagai gaya bertanding yang berbeda, dan pelatih menuntut lebih banyak dari saya," bebernya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.