Jelang Indonesia vs Bahrain, Menanti Respons Patrick Kluivert
Setelah mengalami debut yang buruk dengan kekalahan 1-5 Indonesia dari Australia, Patrick Kluivert berjanji timnya akan menunjukkan reaksi
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir

Jelang Indonesia vs Bahrain, Menanti Respons Patrick Kluivert
TRIBUNNEWS.COM- Setelah mengalami debut yang buruk dengan kekalahan 1-5 Indonesia dari Australia, Patrick Kluivert berjanji timnya akan menunjukkan reaksi pada pertandingan Indonesia menghadapi Bahrain di Gelora Bung Karno pada Selasa (25/3).
Pelatih asal Belanda itu mengalami awal yang buruk sebagai pelatih Indonesia. Tim Garuda yang ditanganinya, dihukum karena gagal mengeksekusi penalti awal di Sydney.
Australia menang meyakinkan dengan skor 5-1.
Jepang berada di puncak Grup C dan telah lolos, sedangkan Australia saat ini berada di posisi kedua dengan 10 poin, dengan tiga pertandingan tersisa.
Dua tim teratas akan langsung lolos ke Piala Dunia.
Arab Saudi memiliki sembilan poin dan Indonesia, Bahrain dan Cina semuanya memiliki enam poin, dan masih sama-sama bersaing ketat.
Tim yang menempati posisi ketiga dan keempat di tiga grup kualifikasi Asia akan melaju ke babak kualifikasi lebih lanjut di Putaran Keempat.
Legenda Belanda dan Barcelona, Patrick Kluivert yang menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat pada bulan Januari, mengatakan anak buahnya harus segera berkumpul kembali untuk pertandingan pada hari Selasa di Jakarta.
"Hal positifnya adalah kami terus melaju dan semangat tim akan selalu ada," kata Kluivert, yang timnya berhasil mencetak gol hiburan melalui Ole Romeny pada menit ke-78, kepada wartawan dikutip dari AFP.
"Kalian tidak melihat semangat... apa yang kami miliki dalam tim. Kami akan bereaksi secara mutlak terhadap Bahrain.
"Namun kini kami harus mencerna kekalahan ini terlebih dahulu dan melihat satu sama lain, kesalahan apa yang telah diperbuat orang lain, termasuk saya, mungkin saya telah melakukan kesalahan."
Kluivert merasa hasilnya mungkin berbeda seandainya tendangan penalti Kevin Diks pada menit kedelapan masuk, alih-alih mengenai tiang gawang.
"Sangat mudah untuk menyalahkan orang lain dan saya tidak suka menyalahkan orang lain," kata Kluivert, yang merupakan salah satu penyerang paling ditakuti di generasinya tetapi belum mencapai puncak kariernya sebagai pelatih.
"Pada awalnya kami mendominasi permainan. Jika penalti itu masuk, permainannya akan benar-benar berbeda. Saya yakin akan hal ini."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.