Ada Aplikasi Khusus Penderita Autisme di Google Play Store
Aplikasi tersebut menggunakan foto, teknologi pengenal wajah, dan serangkaian games untuk membantu anak-anak dengan autisme membaca emosi
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung merilis aplikasi Android yang ditujukan bagi anak-anak dengan autisme (gangguan perkembangan pada anak sehingga perilaku hubungan sosialnya terganggu). Aplikasi tersebut diberi nama Look At Me.
Look At Me sudah tersedia di toko aplikasi Google Play Store dan bisa dijalankan dengan smartphone Android versi 4.0 ke atas. Namun, Samsung menyarankan agar menggunakan perangkat Galaxy-nya yang diklaim lebih kompatibel, seperti Galaxy S3/S4/S5, Samsung Galaxy Note 2/Note 3 /Note 4, Samsung Galaxy Zoom/Zoom2, dan Samsung Galaxy Tab S.
Dikutip dari Tech Crunch, Kamis (25/12/2014), dalam mengembangkan Look At Me, Samsung bekerja sama dengan para doktor dan profesor dari Seoul National University Bundag Hospital dan Yonsei University Department of Psychology.
Aplikasi tersebut menggunakan foto, teknologi pengenal wajah, dan serangkaian games untuk membantu anak-anak dengan autisme membaca emosi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut tim yang mengembangkan aplikasi Look At Me, mereka telah melakukan percobaan terhadap 20 anak dengan autisme selama delapan pekan, dan hasilnya menurut mereka anak-anak tersebut memiliki peningkatan konsentrasi (kontak mata) sebesar 60 persen.
Inisiatif lain
Inisiatif yang dilakukan oleh Samsung (dan perusahaan teknologi lain) ini tentunya akan membawa citra perusahaan yang baik, namun di sisi lain juga bisa meningkatkan kesadaran karena perhatian terhadap autisme ini masih sedikit.
Selain itu, diagnosa dan perawatan bagi autisme juga masih tergolong mahal saat ini, dan tidak semua keluarga mampu membiayainya.
Sebelumnya, raksasa teknologi lainnya, yaitu Google telah bekerja sama dengan kelompok advokasi Autism Speaks mengumumkan proyek MSSNG, yaitu proyek utnuk mengumpulkan database informasi genom dari orang-orang dengan autisme dan keluarga mereka.
Database itu akan disimpan di Google Cloud Platform dan bisa diakses oleh para ilmuwan untuk digunakan dalam penelitian mereka.
Sementara raksasa software Microsoft juga telah menyediakan serangkaian software analisa perilaku yang bisa digunakan untuk mempelajari autisme sejak 2001.