Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Facebook Diramaikan Cerita Warga Sipil yang Pernah Tumpangi Hercules

Vonkie Dino menulis di laman Facebook Indonesia tentang pengalamannya tahun 2005 saat membawa membawa bantuan untuk para korban gempa bumi Nias

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Facebook Diramaikan Cerita Warga Sipil yang Pernah Tumpangi Hercules
TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI
Salah satu bagian pesawat Hercules C-130 milik TNI AU milik TNI AU berada diatas bangunan warga di lokasi jatuhnya pesawat tersebut di Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/07/2015). Jatuhnya pesawat Hercules C-130, selasa 30 juni kemarin, pada pukul 12.08 WIB saat hendak menuju Tanjung Pinang tersebut mengakibatkan seratusan orang meninggal dunia. Tribun Medan/Dedy Sinuhaji 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beberapa warga sipil mengaku pernah menjadi penumpang pesawat angkut militer Hercules dengan membayar, namun TNI membantah dan mengatakan telah menerjunkan tim untuk menyelidikinya.

Salah seorang, Mun -yang mengaku sepupu Robiyanto, salah satu penumpang Hercules C-130 TNI AU yang jatuh di Medan Selasa (30/6)- mengatakan sepupunya menumpang Hercules naas itu dengan membayar kendati tak tahu persis berapa.

"Karena biayanya lebih murah, dan kami punya keluarga militer," jelas Mun, yang juga pernah naik pesawat Hercules militer. "Saya sendiri pernah naik Hercules, dari Tanjung Pinang ke Natuna. Waktu itu bayarnya Rp. 500.000," ungkap Mun.

"Tak ada tempat duduk. Jadi saya berdiri saja, kan penerbangannya tak sampai satu jam. (Di dalam pesawat itu) ada ayam, ada kambing, lengkap deh," katanya.

Menyusul terungkapnya banyak warga sipil penumpang pesawat Hercules yang jatuh di Medan, muncul pula sejumlah pengakuan tentang pengalaman naik Hercules dengan membayar. Vonkie Dino menulis di laman Facebook Indonesia tentang pengalamannya tahun 2005 saat membawa membawa bantuan untuk para korban bencana gempa bumi Nias.

Ketika dihubungi BBC Indonesia, dia menambahkan, "Jadi dari bandara Polonia saat itu saya tak mendapatkan pesawat. Lalu ditawari oleh seorang calo untuk naik Hercules. Saya pikir gratis karena membawa bantuan kemanusiaan, dan karena milik militer. Ternyata harus bayar. Kalau tidak salah, Rp. 600.000."

Diakuinya bahwa dia tak berhubungan dengan awak pesawat atau anggota militer lain. Seluruh transaksi dan urusan ditangani oleh calo, yang sudah dikenalnya lebih lama. Di laman facebook Indonesia ada pula yang menuliskan pengalaman naik Hercules TNI tanpa harus membayar.

Berita Rekomendasi

Natasya Adelia Rojak menulis, "Saya pernah naik, dari Balikpapan ke Surabaya, tapi tidak berbayar, gratis. Om saya anggota Akabri, TNI AU, jadi gratis. Tapi hanya kami yang naik, pada saat itu dalam rangka latihan militer TNI AU. Tidak ada warga sipil selain saya dan keluarga saya."

Penyelidikan TNI

Juru bicara TNI, Mayjen Fuad Basya mengatakan sudah menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki laporan tentang penumpang warga sipil yang membayatr untuk bisa menggunakann fasilitas penerbangan militer Hercules C-130.

"Kami baru turunkan tim investigasi, dan kami belum menemukannya. Itu kan baru hanya anggapan orang-orang saja. Sampai hari ini tim investigasi kami tidak menemukan hal itu. Jika iada, kepada komandan satuannya, pasti kami berikan sanksi yang berat," tegas Fuad.

Fuad mengulangi lagi pernyataan bahwa kalaupun ada warga sipil yang menumpang maka mereka adalah anggota keluarga prajurit TNI.

"Warga sipil yang ada di pesawat itu adalah keluarga prajurit TNI. Kalau terbukti ada yang membayar, berarti itu bukan keluarga TNI. Berarti orang luar. Maka komandan satuan yang melaksanakan itu akan diberi sanksi.

Ia menjelaskan yang dimaksud keluarga, sebetulnya hanya keluarga inti: isteri dan anak prajurit.
"Tapi di Indonesia, ada tradisi khusus: kekeluargaan. Jadi di rumah belum tentu cuma ada anak dan isteri. Bisa ada ipar, keponakan, dll. Jadi ketika pindah, ikut juga," papar Fuad.

"Keluarga jauh, (yang tidak tinggal di rumah) tidak bisa (ikut terbang), tidak boleh. Karena untuk bisa menggunakan fasilitas dari TNI Angkatan Udara, harus ada surat permohonan dari satuan," tambah Fuad Basya.

Tags:
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas