Disebut Layanan Service Center Lelet, Sony Bilang Itu Black Campaign
Faktanya, saat ini Sony memiliki lebih dari 70 drop point/service center yang ada di seluruh Indonesia.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Marketing Manager Sony Mobile Indonesia, Ika Paramita mengatakan banyak kampanye gelap (black campaign) yang dilakukan oleh pesaing Sony yang mengatakan service center-nya lamban dalam memperbaiki produk.
Faktanya, saat ini Sony memiliki lebih dari 70 drop point/service center yang ada di seluruh Indonesia.
"Kita anggap itu black campaign, biasanya yang diangkat di media (surat pembaca) itu masalahnya sedang dalam proses penyelesaian,"ujar Ika di sela peluncuran Xperia M5 dan C5 Ultra di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Untuk mempercepat layanan purna jualnya, Sony Indonesia dikatakan Ika akan memiliki strategi baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat dengan menggandeng Teleplan Indonesia.
Teleplan adalah perusahaan penyedia layanan purna jual (after sales service) yang memiliki jaringan di 95 negara. "Nanti akan ada kerja sama baru, dalam satu bulan ini akan kami umumkan, salah satunya dengan Teleplan,"ujar Ika.
Dengan menggandeng rekanan pihak lain sebagai service center resmi Sony, maka Ika berharap penanganan produk Sony bis adilakukan lagi dengan lebih cepat.
Selain itu, strategi itu juga dikatakan Ika bisa menambah jumlah service center yang dimiliki Sony di Indonesia.
Sebelumnya, banyak keluhan dari pengguna Sony di Indonesia akan lambannya penanganan layanan purna jual Sony, khususnya smartphone.
Pihak Sony pun telah menyadari akan hal tersebut, dan kerja sama dengan rekanan lain dalam memberikan layanan purna jual adalah salah satu solusinya.