UberJEK Luncurkan Program Franchise Berbasis Kemitraan
program franchise tersebut untuk mengajak pengusaha di kota-kota besar di seluruh Indonesia untuk menjalin kemitraan dalam usaha Ojek online
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Layanan ojek booking transportasi sepeda motor yang akan meluncur tahun depan, UberJEK meluncurkan program franchise untuk pasar nasional dan internasional.
CEO Sekaligus Founder UberJEK Aris Wahyudi mengatakan peluncuran program franchise tersebut untuk mengajak pengusaha di kota-kota besar di seluruh Indonesia untuk menjalin kemitraan dalam usaha Ojek Daring/Online.
“Lewat kerjasama ini, maka para mitra dapat memulai bisnis Ojek Daring tanpa harus repot untuk membuat software aplikasi berbasis Andoid dan iOS, karena semua sudah disediakan oleh UberJEK. Selain itu, para mitra dapat menggunakan brandname UberJEK yang sudah go international. Dan yang terpenting, mitra tinggal menerapkan konsep bisnis dan manajemen UberJEK, sehingga kemungkinan gagal/rugi akibat proses uji coba (try & error) dapat dihindari,” katanya dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (25/11/2015).
Aris menambabkan, bisnis aplikasi seperti Ojek Daring berbeda dengan bisnis konvensional yang ada, di mana kesuksesan bisnis start-up seperti ini sangat dipengaruhi oleh “kemampuan teknologi” dan “ketepatan dalam formulasi konsep bisnis”.
“Apa yang perlu dilakukan oleh para mitra hanyalah menyediakan kantor perwakilan UberJEK di kota yang bersangkutan, serta menyediakan dana investasi sebesar Rp 500 juta. Dana investasi ini digunakan untuk memperoleh hak merek dagang UberJEK selama 3 tahun, software aplikasi Android dan iOS, SOP (Standard Operating Procedure) proses bisnis, dukungan marketing, sampai pelatihan karyawan,” katanya.
Dalam meluncurkan program franchise ini, UberJEK menerapkan sistim bagi hasil dengan mitra senilai 50:50 dari pemasukan yang didapat.
Mengingat bagi hasil antara UberJEK dengan rider sebesar 20:80, maka berarti baik UberJEK maupun mitra, masing-masing akan mendapatkan pemasukan sebesar 10 persen dari total omset.
Adapun “pembagian kerja” antara UberJEK dan mitra adalah:
UberJEK
Menyediakan software aplikasi Android dan iOS
Menyediakan hadiah untuk para penumpang
Dukungan operasional: dari pelatihan karyawan, penyediaan program kerja, bantuan pemasaran, dll.
Mitra
Menyediakan kantor perwakilan
Di awal kerjasama, melakukan kegiatan perekrutan rider
Membentuk tim “Rider dan Customer Service”
Aris menerangkan kelebihan lain dari franchise UberJEK dibanding franchise konvensional (seperti kuliner, toko swalayan, dan lain-lain) adalah dalam “kemudahan operasional”.
Apabila franchise konvensional mengharuskan mitra (franchisee) menjalankan tugas mengelola dan/atau mengolah bahan baku, maka mitra UberJEK tidak perlu melakukan hal itu, karena semua proses dilakukan oleh kantor pusat UberJEk (sebagai franchisor).
Franchise biasanya sering diharuskan menyetor royalty ke pemberi franchise (franchisor), namun dalam kerjasama ini, justru UberJEK yang akan memberikan setoran dana hasil usaha kepada mitra.
“Dengan begitu, resiko bagi mitra bisa diminimalisir, karena tidak ada stocking maupun pembayaran, karena semua ditangani UberJEK pusat. Sistim bisnis UberJEK yang berbasis teknologi telah membuat kemudahan dan keamanan bagi mitra,”jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.