Uber Mengaku Sengaja Undang Hacker Biar Ketahuan Celah Keamanan
Uber sendiri dalam hal ini bekerjasama dengan firma HackerOne yang berfokus dalam urusan perburuan bug.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Inisiatif Uber mengajak pihak luar -baik periset keamanan ataupun hacker “putih” yang berniat baik- sebenarnya sudah lazim diterapkan oleh para raksasa teknologi Silicon Valley.
Salah satu tujuannya adalah menemukan celah sekuriti yang mungkin meleset dari perhatian tim internal perusahaan.
Selain Uber, Facebook, Microsoft, dan Google diketahui turut menawarkan program “perburuan bug” serupa.
Uber sendiri dalam hal ini bekerjasama dengan firma HackerOne yang berfokus dalam urusan perburuan bug.
Penyedia layanan transportasi berbasis online itu mengajak para peretas atau hacker mencari kelemahan atau lubang keamanan di aplikasi dan situs web miliknya.
Sebagaimana dirangkum dari Wired, Rabu (23/3/2016), hacker yang berhasil mengendus bug dan melaporkannya (alih-alih membobol) ke Uber pun bakal mendapat hadiah duit.
Besarannya tergantung tingkat tingkat celah keamanan yang ditemukan.
Bug yang bisa diekspolitasi untuk melakukan deface pada laman Uber atau membocorkan alamat e-mail pengguna misalnya, bakal membuahkan 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 66 juta.
Celah keamanan yang lebih parah, seperti misalnya yang bisa disalahgunakan untuk mengambil alih akun pengguna Uber atau menanam program berbahaya di server, bakal diganjar reward lebih besar.
Angkanya mencapai maksimal 10.000 dollar AS atau lebih dari Rp 130 juta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.