Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Kesalahan Diagnosis Pasien Bisa Diminimalisir dengan Solusi Rumah Sakit dari SAP

Proses diagnosa dan pemberian obat ke pasien oleh dokter dan staf medis terhindar dari kesalahan, karena solusi ini menekan peluang manipulasi data.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Kesalahan Diagnosis Pasien Bisa Diminimalisir dengan Solusi Rumah Sakit dari SAP
SAP Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- SAP menawarkan solusi layanan kesehatan untuk industri rumah sakit.
Hadirnya software untuk layanan pasien di rumah sakit diklaim mampu membangun loyalitas tinggi pasien terhadap rumah sakit.

Ini karena sejak pasien pertama masuk ke rumah sakit, proses registrasi penanganan pasien menjadi jauh lebih cepat.

Begitu juga dengan proses pembuatan tagihan saat pasien keluar dari rumah sakit yang juga menjadi lebih cepat tanpa proses yang rumit dan berbelit.

Proses diagnosa dan pemberian obat ke pasien oleh dokter dan staf medis pun terhindar dari kesalahan, karena solusi yang ditawarkan ini menghilangkan peluang manipulasi data.

"Dokter bisa meng-update informasi seputar kondisi pasien lewat perangkat mobile. Proses dokumentasi bisa dilakukan lebih simpel," kata Andy David, Healthcare Director SAP untuk Asia Pasifik dan Jepang dalam paparannya di Jakarta, Selasa (7/6/2016).

"Di AS, kesalahan analisa medis menyebabkan 1000 lebih pasien meninggal setiap hari. Software ini mampu memperbaiki aspek keselamatan pasien," klaim Andy.

Dengan Closed Loop Medication, software ini memungkinkan pihak rumah sakit bisa memberikan obat
yang benar kepada pasien dengan dosis yang juga benar, waktu yang tepat, pasien yang tepat, dan delivery method yang benar.

BERITA REKOMENDASI

Software ini juga memperbaiki kesalahan deteksi dalam diagnosis penyakit pasien.

Megawaty Khie, VP and Managing Director SAP Indonesia menambahkan, keunggulan solusi ini adalah sistem akan mengharuskan semua pihak yang terlibat dalam penanganan pasien di rumah sakit mengikuti setiap tahapan penanganan.

"Tidak ada dilalui, tidak bisa dilangkahi, harus sesuai dengan workflow nya. Kalau ada step yang dilompati, sistem tidak akan bisa memproses ke step berikutnya," kata Megawaty Khie.

Termasuk alur mulai dari pendataan nama dan penyakit pasien, pemeriksaan, pemberian resep dan lain-lain.

Software ini juga mampu menghimpun dan menerima data yang dikirim pasien yang melakukan pemeriksaan kondisi kesehatannya secara mandiri di rumah menggunakan aplikasi di perangkat smartphone.


Misalnya data gula darah, tekanan darah dan lain lain.

"Software ini menganut single sistem, satu pasien dengan satu medical record, satu part number hingga satu tagihan. Penanganan keluhan pasien oleh rumah sakit bisa menjadi terpersonalisasi," jelasnya.

Dia menjelaskan, di Indonesia sudah ada beberapa rumah sakit yang sudah pakai software SAP ini antara lain di Jakarta, Surabaya, dan rumah sakit yang punya jaringan di beberapa kota Tanah Air.

"Industri rumah sakit di Indonesia saat ini sudah mulai melirik software untuk manajemen penanganan pasiennya," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas