Pembuat Game Tahu Bulat di Android Rela Begadang demi Puaskan Pengguna
Tiga minggu nongol di Google Play Store, permainan gratis itu telah diunduh 2,5 juta kali dari Indonesia saja.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permainan atau game dalam negeri sedang menggeliat.
Cerita tentang pedagang tahu bulat bisa mengungguli urusan pertahanan bangsa. Di tangan kaum muda, game bukan cuma urusan mengisi waktu luang, melainkan juga soal eksistensi dan cara mendapatkan uang.
Eldwin Viriya (27) agak capek pada Rabu (8/6) pagi. Ia baru bisa tidur pukul tiga pagi.
Setelah bangun tiga jam kemudian, ia bersembahyang di wihara di daerah Dago, Bandung, lantas menyeruput segelas cappuccino.
Di meja sebelahnya, seruan ”tahu bulat!” sayup-sayup terdengar dari sebuah keluarga yang duduk melingkar.
Pandangan mereka terarah pada gawai di telapak tangan, bukan pada tahu. Mereka tertawa-tawa memainkan game Tahu Bulat.
”Senang,” ujar Eldwin, lulusan Fakultas Teknik Informatika dan Sains Universitas Parahyangan, Bandung. Tahu Bulat adalah permainan yang ia rancang bersama adiknya, Jefvin Viriya (21), di bawah nama Own Games sebulan lalu. Game itu dimainkan di gadget berbasis Android.
Tiga minggu nongol di Google Play Store, permainan gratis itu telah diunduh 2,5 juta kali dari Indonesia saja.
Rabu itu, game besutan Eldwin mengungguli game Clash of Clans (CoC), kisah fantasi pertempuran antarklan bikinan perusahaan Supercell asal Finlandia.
Artinya, dalam waktu 24 jam, game Tahu Bulat lebih banyak diunduh dibandingkan permainan Android lain. Ini berulang setiap hari selama dua pekan terakhir.
Untuk mempertahankan mainan anyar itu, Eldwin dan adiknya begadang hampir setiap malam. Mereka memperbarui setiap hari, menanggapi komentar, dan memperbaiki kinerja game itu.
”Makanya, tadi menyempatkan ibadah, mencari ketenangan batin,” katanya.
Google Play Store menempatkan permainan CoC di urutan teratas dihitung dari pendapatan kotor.
Tahu Bulat sempat ada di urutan kesembilan, tetapi menjadi satu-satunya game produk Indonesia di daftar 10 besar game paling laris.
Eldwin tak mau menyebut berapa pendapatan game itu. Walau diunduh gratis, Tahu Bulat dapat untung dari pembelian fitur dalam aplikasi (in-app purchase). ”(Pendapatannya) sudah sampai empat digit sih (ribuan) sehari,” kata Eldwin. Angka itu dalam pecahan dollar AS dihitung tiap hari.
Tahu Bulat adalah karya tersukses Own Games. Bisa jadi, itu terdorong penggunaan Android yang sangat besar di Indonesia. Eldwin dan Jefvin mencari celah dengan memasukkan cerita (gameplay) yang dekat dengan keseharian orang Indonesia.
Cerita dagang tahu bulat berawal dari partisipasi kedua anak muda itu dalam pameran Pasar Komik Bandung, 7-8 Mei silam. Booth mereka sepi pengunjung pada hari pertama. Saat itu, Eldwin pun punya waktu membuat sketsa karakter dan suasana bakal game Tahu Bulat, sementara Jefvin membuat programnya.
Pada hari kedua, prototipe game itu kelar. Ia mengundang pengunjung pameran untuk mencicipi ”tahu bulat” yang ”digoreng dadakan”. ”Ada lebih dari 100 orang mencoba, dan mereka senang,” kata Eldwin.
Setelah disempurnakan, game itu tayang sepekan kemudian. Maka, dimulailah hari-hari sibuk mereka berdua.