Pembelian Hewan Kurban Secara Online Bukalapak dan Global Qurban-ACT: Ada Juga Unta
Global Qurban-ACT siap mendistribusikan amanah para pekurban ke 34 provinsi di Indonesia, dan 27 negara di antaranya Palestina (Gaza), Suriah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Bukalapak kembali bekerja sama dengan Global Qurban–Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyediakan jasa pembelian hewan kurban secara online.
Kerja sama ini dilakukan untuk mengulang kesuksesan penjualan hewan kurban di Bukalapak tahun lalu.
Tahun ini, ACT kembali melakukan pemotongan dan pendistribusian hewan kurban yang terjual di situs Bukalapak ke masyarakat di lokasi terpinggir, daerah rawan bencana kemanusiaan, dan tempat pengungsian, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
“Program ini merupakan bagian dari layanan Bukalapak untuk mengajak dan memfasilitasi umat Muslim untuk menunaikan ibadah kurban, yang disalurkan melalui Global Qurban – ACT. Program ini mudah dan murah karena masyarakat tinggal melakukan keseluruhan transaksi secara online. Biayanya pun all-in, sudah termasuk semuanya, mulai dari operasional, sosialisasi, penyediaan hewan, pemotongan, distribusi, dokumentasi dan pelaporan,” ujar Achmad Zaky, Founder dan CEO Bukalapak.
“Sejalan dengan misi perusahaan untuk memberdayakan UKM di seluruh Indonesia, kerja sama dengan Global Qurban – ACT memberikan akses untuk menjangkau langsung peternak di seluruh Indonesia. Sehingga, kita bisa menyediakan hewan kurban dengan harga murah dan berkualitas tinggi serta memberdayakan sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi para peternak dan warga sekitar,” jelas Bayu Syerli, VP Marketing Bukalapak.
Kurban sendiri merupakan ibadah sosial yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk solusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial, seperti kelaparan dan penyakit.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang akan berkurban dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat.
“Kami dapat memastikan bahwa semua hewan kurban yang dijual di Bukalapak berupa kurban yang berkualitas, sehat dan bebas dari kecacatan. Program Tabungan Qurban dan Qurban Progresif yang sudah kami jalankan dari tahun 2013 adalah bentuk komitmen kami untuk terus menghidupkan roda ekonomi masyarakat peternak serta menyiapkan stok hewan qurban yang sehat, berkualitas dan sesuai standar syariah kurban,” ungkap Imam Akbari, Senior Vice President ACT.
Global Qurban-ACT siap mendistribusikan amanah para pekurban ke 34 provinsi di Indonesia, dan 27 negara di antaranya Palestina (Gaza), Suriah, Lebanon (pengungsi Suriah), Somalia, Myanmar, Timor Leste, Kamboja, Laos, Vietnam, Filipina, Kenya (pengungsi Somalia), Nepal, Sudan, Mongolia, Kamerun (pengungsi Afrika Tengah), Vanuatu, Kyrgistan, Kazakstan, Tajikistan, dan Bosnia.
“Kami siap mengantar amanah kurban ke lokasi-lokasi dimana ada bencana kemanusiaan, kaum marjinal serta rawan pangan di penjuru dunia. Program ini dikelola secara profesional, amanah, transparan serta memberdayakan masyarakat,” lanjut Imam.
Sebagai bentuk transparansi, pekurban akan mendapatkan sertifikat pembelian kurban sebagai bukti bahwa telah terdaftar sebagai pekurban 2016 di Global Qurban.
Selain itu juga akan menerima laporan dari Global Qurban berupa laporan pemotongan dan distribusi melalui SMS, yang akan disampaikan sesaat setelah hewan kurban dipotong dan didistribusikan.
Sedangkan laporan lengkap melalui email atau hard-copy berupa foto hewan kurban sebelum dipotong (hewan hidup), setelah dipotong dan foto distribusi dagingnya dilengkapi profil wilayah di mana kurban didistribusikan, disampaikan paling lama sebulan setelah hari tasyrik.
“Hewan kurban yang dijual dan disediakan secara online maupun yang dikelola di tangan manajemen modern dapat menjadi medium penumbuhan strategi membenahi peradaban. Saya percaya dengan adanya banyak jalur untuk mempermudah pembelian dan distribusi qurban di Indonesia, kegiatan kurban pun mampu memberdayakan ritual keagamaan menjadi kegiatan sosial yang positif, khususnya dalam pembelian dan pendistribusiaan bagi yang memerlukannya.” ujar Ustad Bobby Herwibowo selaku Dewan Pengawas ACT.