Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Inilah Video Promo Grab yang Dinilai Terlalu Sadis oleh Netizen

Kampanye terbaru Grab berjudul #PilihAman menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Inilah Video Promo Grab yang Dinilai Terlalu Sadis oleh Netizen
Youtube
Iklan Grab di YouTube. 

TRIBUNNEWS.COM - Kampanye terbaru Grab berjudul #PilihAman menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Mayoritas diskusi yang terekam menyayangkan cara Grab mendistribusikan kampanyenya lewat video yang diunggah ke channel YouTube Grab Indonesia pada Minggu (18/9/2016) lalu.

"kok kesannya kalo naek ojek pangkalan berbahaya? ini grab perusahaan besar tp kok advertisingnya sangat tidak profesional dan kampungan sih....apa ga pakai agensi iklan?", begitu salah satu komentar netizen di YouTube Grab Indonesia.

Ada lebih dari 300 komentar lainnya yang mengalir ke video iklan berdurasi 45 detik tersebut.

Pantauan KompasTekno, Selasa (20/9/2016), sudah 915.000-an view yang diraup dalam dua hari.

Dari angka itu, sebanyak 1.066 netizen memberi tanda jempol ke bawah yang mengindikasikan ketidaksukaan (dislike).
Sementara itu, cuma 974 netizen yang menyukainya dengan memilih jempol atas (like).

Video #PilihAman menampilkan seorang remaja perempuan bernama Dinda yang sedang berjalan.

Berita Rekomendasi

Tiba-tiba, sekujur tubuh Dinda dibalut luka bekas kecelakaan.

Untuk menjelaskan konteksnya, ada voice-over lelaki yang menjadi ayah Dinda.

Voice-over itu mengindikasikan Dinda berisiko mengalami kecelakaan jika memilih transportasi yang tak aman.

Hal itu diperkuat frame dua lelaki yang dikesankan sebagai pengendara ojek tradisional di pangkalan ojek.

Keduanya memanggil Dinda, namun sang remaja putri itu memilih membuka aplikasi Grab lewat smartphone untuk memesan ojek yang diklaim aman.

"Pengemudi GrabBike 100 persen lulus pelatihan keselamatan berkendara," begitu copy iklan yang dicantumkan. Kemudian, kalimat penutupnya berbunyi "karena Anda tak tergantikan".

Dianggap tak etis dan mengerikan bagi anak-anak

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas