Sempat Diremehkan Saat Kuliah di Inggris, Anita Berhasil Ciptakan Aplikasi Tukangpedia
Startup ini berfungsi mirip layanan berbasis ojek online. Cukup membuka aplikasi tersebut para pengguna dapat memilih beragam jasa yang diinginkan.
Editor: Wahid Nurdin
![Sempat Diremehkan Saat Kuliah di Inggris, Anita Berhasil Ciptakan Aplikasi Tukangpedia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tukangpedia_20160925_191604.jpg)
Laporan wartawan TribunKaltim.co. Arif Fadhilah
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Cita-citanya sebenarnya ingin menjadi engineer (insinyur kimia). Tapi bagi Anita Rahmawati, alumni ITS Surabaya jurusan Teknik Kimia ini, ilmu yang didapatkan pasti tidak ada yang sia-sia.
Justru bagus nanti kalau sudah berkembang besar, bisa dikombinasikan ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan teknologi.
Aktif berorganisasi menjadi kunci keberhasilan Anita Rahmawati memenangkan kompetisi bisnis StartUp se Indonesia gelaran PT Telkom Indonesia.
Gadis kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 22 tahun lalu ini merupakan sosok penggagas terbentuknya aplikasi 'Tukangpedia' yang sebentar lagi akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para tukang.
Aplikasi Tukangpedia hadir dari ide Anita ketika melihat beberapa permasalahan sosial seperti sulitnya mencari tukang untuk pelayanan jasa publik.
Bersama dua rekannya Anisa Zaskia dan Fahmi Hidayatullah ia kemudian membawa 'Tukangpedia' mewakili Kaltim dalam ajang lomba Socio Digi Leader hingga meraih juara I.
Berawal dari melihat beberapa iklan jasa tukang cuci, tukang perbaikan tv, tukang bangunan hingga badut ulang tahun menempel di dinding dan pohon kota.
Alasan lainnya adalah membantu para pekerja jasa yang kesulitan mempromosikan jasa mereka ke publik. Dari situlah ide ketiga peserta tersebut membuat startup bernama Tukangpedia.
Startup ini berfungsi hampir mirip layanan berbasis ojek online. Cukup membuka aplikasi tersebut para pengguna dapat memilih beragam jasa yang diinginkan.
Proses pembayarannya tidak langsung menggunakan uang tunai, melainkan sistem koin digital. Para pengguna membayar jasa para pekerja tersebut.
"Koin tersebut menggunakan vocher pulsa. Koin nanti bisa diganti jadi poin dan user mendapatkan reward dari poin tersebut. Semakin banyak reward yang didapat bisa mendapatkan fasilitas premium," kata Anita.
Diremehkan
Senyuman ramah keluar dari bibir Anita saat TribunKaltim.co mendatangi kediamannya di Jalan Siaga, RT 26 Kelurahan Damai, Balikpapan, Sabtu (24/9/2016).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.