Lenovo-Motorola Kembali Rumahkan Karyawan
Lenovo sedang dalam program perampingan karyawan setelah tahun lalu mengurangi 3.200 karyawan di seluruh dunia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Lenovo mengonfirmasi rencana pemecatan sejumlah pegawai, termasuk dari divisi Moto (dahulu Motorola). Jumlah karyawan yang dirumahkan, menurut Lenovo, kurang dari dua persen 55.000 karyawan di seluruh dunia. Artinya hanya ratusan karyawan saja yang terimbas gelombang PHK kali ini.
Mayoritas karyawan yang dirumahkan berasal dari divisi mobile phone. Lenovo tidak menyebut berapa jumlah karyawan Moto yang termasuk dalam program pengurangan karyawan itu.
Namun menurut Droid-life, seperti dikutip KompasTekno, Selasa (27/9/2016), sumber yang dekat dengan permasalahan ini mengatakan jumlah karyawan Moto yang terkena PHK di gelombang ini lebih dari 50 persen.
Lenovo sedang dalam program perampingan karyawan setelah pada tahun lalu, perusahaan gadget dan komputer asal China itu mengurangi 3.200 karyawan di seluruh dunia.
Menurut pernyataan Lenovo, PHK kali ini adalah bagian dari strategi yang sedang berjalan untuk mengintegrasikan bisnis smartphone Lenovo dan Motorola.
Keduanya saat ini juga sedang melakukan restrukturisasi organisasi dan menyelaraskan produk-produknya agar bisa bersaing di pasar smartphone dunia.
Lenovo mengakuisisi Motorola Mobility dari Google, seharga 2,91 miliar dollar AS pada 29 Januari 2014 lalu.
Dalam akuisisi tersebut, tujuan utama Lenovo bukanlah untuk mendapatkan akses ke sebuah pabrik di Texas, Amerika Serikat, atau mendapatkan sebagian kecil aset paten milik Motorola.
Hal utama yang diincar Lenovo adalah "merek dagang Motorola." Merek ini dinilai masih memiliki pasar dan daya tarik di negara maju, terutama di Amerika Serikat, tempat Motorola "dilahirkan."
Penulis: Reska K. Nistanto
Sumber: Droid-Life