Bedanya Kasus Videotron Berisi Adegan Tak Senonoh di Indonesia dengan China
Sebuah videotron besar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terlihat menayangkan adegan film syur pada Jumat (30/9/2016).
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah videotron besar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terlihat menayangkan adegan film syur pada Jumat (30/9/2016).
Peristiwa serupa diketahui pernah terjadi juga di luar Indonesia.
Tepatnya, pada akhir Juni 2013 lalu, sebuah videotron yang terletak di gedung Kaixuan, sekitar 200 meter dari stasiun kereta api Jilin City, China, mendadak menayangkan adegan panas.
Warga yang kebetulan melintas pun langsung berhenti dan menyaksikan video tersebut. Durasinya penayangan cukup lama, sekitar 10 menit.
Setelah diusut, diketahui bahwa video porno yang diputar tersebut berasal dari seorang teknisi bernama Yuan Mou.
Sebenarnya, Yuan berniat memutar video tersebut di komputer pribadinya. Tapi dia tak sadar bahwa komputer masih terhubung dengan videotron.
Yuan baru menyadari kekeliruan itu setelah menerima telepon dari atasan. Dia pun langsung mencabut kabel penghubung komputer ke videotron.
Setelah kejadian itu, Yuan pun dibawa ke kantor polisi setempat untuk dimintai keterangan.
Kejadian juga di Jakarta
Kejadian yang sangat mirip terjadi juga di Indonesia. Videotron yang terletak di kawasan Jakarta Selatan sekonyong-konyong menayangkan film porno.
Film tersebut dimuat dalam sebuah peramban yang setengah terpotong.
Isinya menampilkan sosok wanita yang sedang melakukan adegan intim dengan seorang pria.
Sama saja dengan peristiwa di China, film itu langsung menarik perhatian orang-orang yang kebetulan melintas. Netizen pun langsung heboh dengan peristiwa tersebut.
Videotron di Jakarta ini menyimpan cerita yang sedikit berbeda.
Setidaknya, berdasarkan pengakuan manajemen perusahaan pengelola videotron tersebut, pemutaran film porno terjadi akibat tindakan peretasan atau hack.
"Kami sempat deteksi, ternyata diambil alih oleh yang ngirim virus. Ada yang menyabotase, nge-hack kata Manajer PT Transito Adiman Jati Adrian Wiedarta ketika dihubungi Kompas.com.
Durasi pemutarannya sendiri tidak terlalu lama, sekitar lima menit.
Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Masyarakat (Kominfomas) Jakarta Selatan yang mengetahui masalah tersebut langsung memutus aliran listrik ke videotron.
Walau terjadi karena alasan yang berbeda, sejatinya peristiwa ini menjadi pelajaran agar setiap pihak lebih waspada.
Pengelola mesti meningkatkan pengamanan command center yang menjadi muara penayangan berbagai video iklan di videotron.
Apalagi videotron memang sengaja dipasang di ruang publik sudah pasti jadi pusat perhatian banyak orang dari berbagai segmen usia.
Walau cuma 5 menit, tentu tak ada yang ingin anak-anak ikut menyaksikan film porno seperti itu, bukan?