Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Koleksi Film dan Serial di Netflix Susut sampai 50 Persen

Di Indonesia sendiri, perpustakaan Netflix menyimpan 1.528 konten yang terbagi atas film dan serial televisi

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Koleksi Film dan Serial di Netflix Susut sampai 50 Persen
CBC
Sejak awal Januari 2016 lalu, Netflix mulai menjual konten di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah film dan serial televisi di Netflix terus menciut selama empat tahun terakhir.

Hal tersebut berdasarkan penghitungan tool online bernama uNoGS.

Di Amerika Serikat, kini tinggal 5.291 judul film dan serial televisi di perpustakaan Netflix.

Di negara-negara lain, jumlahnya lebih kecil mengingat basis Netflix AS adalah yang terlengkap.

Di Indonesia sendiri, perpustakaan Netflix menyimpan 1.528 konten yang terbagi atas film dan serial televisi, sebagaimana dihimpun dari situs uNoSG, Senin (10/3/2016).

Menurut mantan pegawai Netflix, jumlah konten layanan video-streaming tersebut di AS berjumlah hampir 11.000 per 2012 lalu, sebagaimana dilaporkan Exstreamist.

Hal ini mengindikasikan penurunan jumlah konten sekitar 50 persen.

Berita Rekomendasi

Apa penyebabnya? Menurut sumber yang tak mau disebut identitasnya, pemilik konten film dan serial televisi mulai menarik hak distribusi Netflix selama beberapa tahun.

Tak diungkap secara detil bagaimana proses negosiasi yang terjalin antara pemegang konten dengan Netflix.

Yang jelas, belakangan Netflix tampak lebih gencar membuat konten original.

Hampir semua konten yang dibuat dan ditayangkan eksklusif di Netflix terhitung sukses dan mendapat tanggapan positif.

Sebut saja Stranger Things, Narcos, dan Orange is the New Black, yang mendapat skor tinggi di situs-situs Review film dan serial televisi.

Tahun lalu, skor rata-rata tayangan original Netflix sebesar 71,5 dan mampu mengalahkan skor rata-rata konten eksklusif di ABC, Fox, dan CBS. Hanya HBO yang skornya sedikit di atas Netflix, yakni 79,65.

Meski demikian, perlu digarisbawahi bahwa pembuatan konten orisinil membutuhkan duit lebih banyak ketimbang akuisisi konten.

Di saat bersamaan, Netflix sedang berekspansi ke banyak negara dan tentunya juga perlu modal besar.

Selain itu, jumlah film yang terhimpun di layanan video on-demand juga sedikit banyak mempengaruhi kesetiaan pengguna.

Tak menutup kemungkinan pengguna memilih beralih ke layanan lain yang menyediakan konten lebih lengkap ketimbang Netflix.

Belum jelas bagaimana strategi Netflix ke depan terhadap situsi layanannya saat ini. Apakah akan tetap membiarkan pemegang konten lari dari layanannya dan fokus pada konten orisinil?

Atau akan ada negosiasi lebih lanjut? Netflix belum mengutarakan tanggapan resminya. (Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas