Sticar Ajak Pemilik Mobil Ubah Kendaraan Pribadi Jadi Billboard Berjalan
Dengan iklan tersebut,pemilik mobil bisa mendapatkan uang dari setiap kilometer yang ditempuhnya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sticar, startup teknologi yang berbasis di Jakarta memiliki ide alternatif media periklanan luar ruang yang inovatif, aman, terukur, dan bermanfaat.
Memasukkan aspek teknologi digital, Sticar mengajak para pemilik mobil mengubah kendaraan pribadinya menjadi billboard berjalan.
Setiap mobil pengemudi yang bergabung bersama Sticar akan dipasangkan iklan suatu brand atau produk pada bagian mobilnya.
Dengan iklan tersebut, pengendara atau pemilik mobil bisa mendapatkan uang dari setiap kilometer yang ditempuhnya.
"Dilengkapi teknologi pengukuran dan tracking yang realtime, Sticar berusaha memenuhi kebutuhan pengiklan untuk mengukur efektivitas iklan yang sedang berjalan," kata Rio Darmawan, CEO Sticar dalam keterangan pers, Kamis (24/11/2016).
Dengan Sticar, pengiklan dapat dengan mudah mengukur dan mengelola kampanye iklan yang terintegrasi secara online dengan para pengemudi-pengemudi yang ada di jalan.
Sticar optimistis mengingat volume kendaraan bermotor di ibu kota yang mencapai 17 juta unit dan fenomena kemacetan yang menjebak masyarakat selama kurang lebih 3–4 jam perharinya.
Nama Sticar sendiri terinspirasi dari “stiker”, sebuah kertas khusus yang dipasang pada mobil pengemudi yang bergabung bersama Sticar.
"Sticar mampu menjadi pionir startup teknologi digital yang bergerak dalam bidang media periklanan, khususnya media promosi luar ruang," katanya.
Sticar dirancang dan dibentuk pada awal tahun 2016 oleh Rio Darmawan (22), Enzo Hutabarat (22), dan Eric Rammada (20) yang diilhami kemacetan ibukota.
Rio berharap Sticar tidak hanya dapat mendorong penyelesaian masalah periklanan, tapi juga dapat membantu masyarakat kelas menengah dan menengah bawah yang membutuhkan penghasilan tambahan dengan menjadi mitra driver di Sticar.
“Kami optimis jika konsep Sticar yang mengawinkan masalah media promosi luar ruang, volume kendaraan bermotor, kemacetan, dan penghasilan tambahan dapat menjadi alasan yang kuat mengapa Sticar perlu hadir di tengah kejemuan akan kota Jakarta”, ujar Rio.
Layanan Sticar yang tersedia dalam bentuk website dan aplikasi seluler memungkinkan para pengemudinya untuk melihat seberapa jauh jarak tempuh mereka dan menghitung penghasilan yang mereka dapatkan setiap kilometernya.
Untuk jenis produknya, Sticar dibagi tiga varian yakni full wrap, half wrap, dan panel wrap.
Pengemudi akan mendapatkan penghasilan yang jumlahnya berbeda dari tiap varian tersebut, pengemudi Sticar juga dapat memilih lokasi kampanye iklan yang sesuai dengan pola lalu lintas pengemudi sehari-seharinya.
“Kami memberikan kesempatan bagi pengemudi Sticar untuk mendapatkan penghasilan tambahan sesuai dengan pola lalu lintas mereka sehari-hari, baik ketika mereka berbelanja, mengantar anak ke sekolah maupun ketika mereka berangkat dan pulang bekerja,” kata Enzo Hutabarat, Chief Operating Officer Sticar.
Syarat untuk menjadi pengemuid Sticar adalah minimal berusia di atas 21 tahun atau lebih tua, memiliki mobil yang tahun pembuatannya di atas tahun 2010 dengan tanggungan asuransi yang aktif.
Bagi siapapun yang ingin mendaftar menjadi pengemudi Sticar, Anda hanya perlu mengunduh aplikasi Sticar di Google Playstore, kemudian pilih desain dan lokasi kampanye iklan yang sesuai, dan tunggu beberapa saat untuk proses kualifikasi.
Calon pengemudi juga dapat mendaftar melalui website resmi Sticar di www.sti-car.com. Setelah diterima menjadi pengemudi Sticar, Pengemudi hanya perlu masuk ke dalam mobil, melakukan check in melalui aplikasi seluler Sticar, dan pengemudi sudah bisa mendapatkan penghasilan tambahan mereka hanya dengan berkendara.