4 Mitos Salah Cara Ngecas Baterai Ponsel Kesayangan
Baterai mungkin adalah salah satu komponen yang paling sering ditanyakan dari sebuah ponsel.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Baterai mungkin adalah salah satu komponen yang paling sering ditanyakan dari sebuah ponsel.
"Bagaimana cara mengisi yang benar?" atau "Haruskah saya mengisi baterainya sepanjang malam?" adalah dua contoh pertanyaan yang sering diajukan.
Sayangnya, informasi soal baterai cenderung simpang siur dan tak jarang saling bertentangan sehingga menimbulkan mitos keliru. Pengguna pun bisa dibuat bingung.
Apa saja mitos keliru yang sering diutarakan soal baterai ponsel? Berikut ini daftar tujuh di antaranya, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (14/1/2017).
1. Baterai punya "ingatan"
Anda mungkin pernah mendengar saran agar secara rutin mengosongkan seluruh kapasitas baterai kemudian mengisinya penuh-penuh agar "ingat" dengan kapasitas aslinya.
Ada pula anjuran untuk tak mengisi baterai sebelum kosong.
Mitos ini sebenarnya salah karena siklus pengisian seperti itu tak mempengaruhi kinerja baterai.
Sering-sering mengisi baterai sebelum benar-benar habis pun tak akan merusaknya.
Efek ingatan alias "memory effect" memang pernah berlaku untuk baterai Ni-cad lama, tapi baterai Lithium Ion modern tak terdampak.
2. Baterai harus diisi dengan charger bawaan
Beberapa charger berkualitas buruk bisa berbahaya buat ponsel. Namun bukan berarti Anda harus selalu memakai charger bawaan ponsel untuk mengisi baterainya.
Charger USB manapun bisa dipakai untuk mengisi baterai ponsel, tapi kinerjanya akan berbeda-beda.
Charger yang mampu menyalurkan arus 2 ampere, misalnya, bakal mengisi baterai lebih cepat dibandingkan charger 1 ampere.