Grab Tambah Investasi Rp 9,3 Triliun di Bisnis Digital, Ini Rinciannya
"Empat tahun, sebagian alokasinya untuk 100 juta dollar untuk technopreneurship untuk startup. Sisanya masih akan dimunculkan dalam waktu dekat."
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan ride-sharing, Grab Indonesia mengumumkan master plan 2020 bertajuk 'Grab 4 Indonesia' dengan membenamkan investasi senilai US$ 700 juta atau sekitar 9,3 triliun rupiah di Indonesia untuk jangka waktu empat tahun ke depan.
Investasi akan dialokasikan pada tiga program yang telah dirancang Grab, meliputi pembangunan R&D Centre, yang akan merekrut 150 engineer Indonesia, investasi ke startup atau technopreneur untuk mengembangkan usaha, serta untuk pengembangan layanan pembiayaan mobile.
"Empat tahun, sebagian alokasinya untuk 100 juta dollar untuk technopreneurship untuk startup. Sisanya masih akan dimunculkan dalam waktu dekat. Sebagian untuk engineers rnd centers, sebagian lagi untuk mobile payment dan financing opportunity," kata Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2017).
Menurut Anthony Tan, Group CEO dan Co-Founder Gran, program yang dibuat tersebut berdasarkan karena Grab melihat peluang untuk memajukan infrastruktur derta ekonomi digital.
Baca: Menteri Rudiantara Minta Grab Kembangkan Pusat Riset di Luar Pulau Jawa
"Kami melihat anak muda yang dinampis haus akan experience, kami diberi kesempatan dengan pemerintahan Indonesia. Tanpa support pemerintah kami tidak bisa berdiri di sini," ungkapnya.
Program tersebut mendapat dukungan pula dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, bahkan Kepala BKPM, menyatakan kalau jumlah yang ditanamkan Grab sangat besar.
"Investasi 700juta dollar dalam empat tahun sangat besar, kami sangat mengapresiasi grab, buat saya kena di 3 hal itu," papar Thomas Lembong di kesempatan tersebut.
Pada acara peluncuran 'Grab 4 Indonesia' yang mengumumkan investasi Grab untuk Indonesia itu juga dihadiri Komisaris Utama Grab, Badrodin Haiti, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Direktur Lalu Lintas Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Rosan Roeslani.
