Instagram Polwan Cantik di Lokasi Teror Bandung Kebanjiran Follower
Akun Instagram Bripda Ismi Aisyah kebanjiran pengikut alias follower. Dalam kurun kurang dari 24 jam, follower Ismi naik lebih dari dua kali lipat.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Akun Instagram Bripda Ismi Aisyah kebanjiran pengikut alias follower. Dalam kurun kurang dari 24 jam, follower Ismi naik lebih dari dua kali lipat.
Bripda Ismi menjadi perbincangan setelah foto-fotonya di lokasi teror bom di Cicendo, Bandung, Senin (27/2/2017) lalu beredar di media sosial.
Pantauan pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIB, saat foto Bripda Ismi mulai beredar di linimasa, jumlah pengikut Instagramnya berjumlah sekitar 40.000-an.
Namun pada Selasa (28/2/2017) pagi ini, jumlahnya menjadi lebih dari 105.000 pengikut.
Jumlah akun yang ia ikuti (following) pun bertambah satu, dari 448 menjadi 449. Yang menarik di sini, jumlah postingan yang tetap, padahal ada satu unggahan foto baru di linimasanya.
Ada satu foto yang dihapus oleh Bripda Ismi. Belum diketahui postingan foto mana yang dihapusnya.
Bripda Ismi Aisyah adalah staf Sekretaris Pribadi Pimpinan (Sisprimpi) Polda Jawa Barat yang ikut bersama Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan saat aksi pelumpuhan terduga teroris di Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo Senin (27/2/2017) lalu.
Saat terjun ke lapangan, netizen memposting fotonya yang sedang bertugas mengamankan masyarakat. Bripda Ismi tidak menyangka fotonya itu bakal jadi viral di media sosial.
"Saya enggak pernah nyangka bisa jadi viral. Ya, terima kasih kepada masyarakat," ujar Ismi saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat (27/2/2017) malam.
Ismi berharap foto-fotonya di media sosial bisa meningkatkan citra kepolisian.
"Saya mengapresiasi. Mudah-mudahan dengan kejadian ini, kepercayaan masyarakat terhadap Polri semakin meningkat," tuturnya.
Selain itu, dara kelahiran Cirebon, 1993, ini juga mengaku bangga fotonya bisa mejeng dan ramai diperbincangkan di media sosial.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan bisa menaikkan citra Polwan khususnya," ujarnya.
(Reska K. Nistanto/kompas.com)