Popularitas Kamera Saku di Indonesia Turun Gara-gara Ponsel
Popularitas smartphone turut berdampak pada penjualan kamera digital secara keseluruhan yang turun sebesar 24 persen dari segi jumlah di Indonesia.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamera mirrorless semakin populer di Indonesia.
Berdasarkan data dari firma riset GfK, pangsa pasar kamera tipe ini mengalami kenaikan sebesar 66 persen dari segi jumlah dan 61 persen dari segi nilai pada tahun 2016 lalu.
Hal tersebut sesuai dengan tren pasar di kawasan Asia Tenggara yang semakin mengarah ke segmen mirrorless, dari keseluruhan pasar digital still camera.
GfK mencatat, di Asia tenggara yang mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina, pasaran untuk segmen kamera mirrorless berkembang hingga 45 persen dengan jumlah 421.000 unit pada 2016.
Adapun pertumbuhan nilainya mencapai 51 persen hingga 287 juta dollar AS (Rp 3,8 triliun).
Sebaliknya, pasaran kamera saku (compact, point and shoot) menurun tajam baik dari segi jumlah maupun nilai, yang masing-masing tercatat minus 38 persen dan 28 persen, dalam tahun yang sama.
Senior Director Technology Retail Tracking GfK Asia, Gerard Tan, mengatakan popularitas kamera saku telah tergeser oleh smartphone, terutama di kalangan kaum muda generasi Millenial.
“Banyak konsumen saat ini, terutama para Millenials, yang sudah terbiasa menggunakan smartphone untuk tetap terhubung dan mengakses media sosial mereka,” ujar Tan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (9/3/2017).
Popularitas smartphone turut berdampak pada penjualan kamera digital secara keseluruhan yang turun sebesar 24 persen dari segi jumlah di Indonesia.
Namun, penurunan dari segi nilai hanya tercatat sebesar 3 persen, karena adanya tren kenaikan harga jual rata-rata dari produk kamera.
Jumlah penjualan kamera DSLR di Asia Tenggara turut tercatat menurun 8 persen pada 2016, namun nilai pasarnya tetap stabil sepanjang tahun.
(Oik Yusuf/kompas.com)