Cabut dari Posisi CEO Yahoo, Marissa Mayer Kantongi Pesangon Rp 307 Miliar
"CEO harus diberhentikan tanpa tersangkut kasus atau dia meninggalkan perusahaan dengan alasan yang baik."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses akuisisi Yahoo oleh Verizon dijadwalkan selesai pada kuartal II 2017. Bersamaan dengan itu, CEO Marissa Mayer akan melepas jabatannya sebagai pemimpin eksekutif di perusahaan internet itu.
Ia pun dijanjikan pesangon senilai 23 juta dollar AS atau setara Rp 307 miliar. Nilai pesangon itu tertera pada dokumen resmi Yahoo di Komisi Bursa Efek (SEC) Amerika Serikat tertanggal 10 Maret 2017.
Disebutkan bahwa jika CEO Yahoo dipecat atau meninggalkan perusahaan dalam waktu setahun pasca akuisisi, penghitungan pesangonnya akan memunculkan angka 23 juta dollar AS. Namun, tentu ada syarat yang harus dipenuhi.
"CEO harus diberhentikan tanpa tersangkut kasus atau dia meninggalkan perusahaan dengan alasan yang baik," begitu tertera pada dokumen yang diunggah ke laman investor Yahoo.
Sejauh ini Mayer tak pernah tersangkut kasus pribadi di Yahoo. Sebagian orang hanya menganggapnya gagal memimpin Yahoo yang memang sedang mengalami masa sulit ketika Mayer bergabung lima tahun lalu.
Apalagi, pada akhir bulan lalu, Yahoo kembali terpukul karena kebocoran data penggunanya terekspos ke publik. Hal ini lagi-lagi mencoreng citra Mayer.
Karena kasus itu, Verizon yang tadinya sepakat membeli Yahoo senilai 4,83 miliar dollar AS (Rp 64,5 triliun), meminta diadakan revisi persetujuan.
Nilai akuisisi akhirnya didiskon 350 juta dollar AS menjadi 4,48 miliar dollar AS atau sekitar Rp 59,7 triliun.
Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Sumber: yahoo investor