Jaringan 5G Membuka Peluang Pekerjaan Manusia Digantikan Robot
"Logistik, kalau e-commerce mau kirim barang, bisa pakai drone yang dikendalikan pakai 5G. Enggak ada lagi orang yang nganter-nganter,"
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Adi Suhendi
Dian tak menjawab secara gamblang ketika ditanya apakah industri di Indonesia saat ini sudah membutuhkan jaringan 5G.
Bos XL Axiata ini hanya menjawab penerapan 5G dalam kebutuhan industri cukup sensitif karena akan menyangkut nasib banyak orang.
"Kalau kita lakukan otomatisasi, harus pertimbangkan me-replace banyak tenaga kerja. Sensitifnya ada di situ," katanya.
"Saya tidak katakan begitu (akan ada PHK massal), tapi mungkin dengan 5G akan terbuka lapangan kerja baru. Dengan otomatisasi, secara umum akan menggantikan pekerja, apalagi di pabrik," tambah Dian.
Di tempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, ketika dikonfirmasi mengenai adanya kemungkinan terjadinya PHK jika 5G diterapkan, mengatakan harus dilihat dulu di mana teknologi 5G digunakan.
Jika manufaktur tersebut merupakan padat karya, Rudiantara mengatakan jangan memakai 5G.
"Makanya tergantung di mana tempatnya dulu. Kalau misalkan manufaktur padat karya, jangan pakai 5G," katanya.
Tapi, kalau sudah capital intensive manufakturnya dan pakai robotic, bisa dipakai jaringan 5G.
"Pasukan Gegana untuk bom, perfect pakai ini. Karena bisa remote. Kayak tadi, tangannya ngambil yang mana mutus kabel. Enggak takut meledak," katanya.