Foxconn Berniat Miliki Toshiba dengan Mahar Rp 359 Triliun
Toshiba adalah pabrikan chip terbesar kedua di dunia. Produk-produknya banyak dipakai di data center dan consumer electronics, termasuk iPhone
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Toshiba sedang didera kesulitan keuangan. Perushaan Jepang itu merugi miliaran dollar AS dari bisnis energi nuklir Westinghouse Electric.
Belum lagi skandal akuntan dari dua tahun lalu yang juga menyebabkan kerugian besar.
Di tengah-tengah kondisi tersebut, Toshiba berniat melego bisnis chip memorinya kepada pihak yang berminat untuk menambal kas perusahaan.
Setidaknya satu perusahaan lain sudah menunjukkan ketertarikannya, yakni pabrikan Foxconn asal China.
Kabar terkini menyebutkan bahwa Foxconn mengajukan tawaran 27 miliar dollar atau lebih dari Rp 359 triliun untuk bisnis chip Toshiba.
Nilai tawaran tersebut jauh lebih besar dibandingkan perkiraan valuasi bisnis chip Toshiba yang sebelumnya dipatok di angka 18 miliar dollar AS, sebagaimana dirangkum dari BBC, Rabu (12/4/2017).
Meski demikian, ada kemungkinan pemerintah Jepang tak akan mengizinkan Foxconn mencaplok bisnis chip Toshiba.
Ini karena Toshiba dipandang sebagai perusahaan dengan aset penting bagi Jepang, berupa penguasaan teknologi chip.
Karena itu, penjualan bisnis chip Toshiba ke Foxconn yang notabene berdomisili di China dipandang bisa mengancam keamanan nasional Jepang.
Sebelumya, kelangsungan masa depan Toshiba diragukan setelah konglomerasi berusia 142 tahun ini memberi peringatan bahwa kerugian bersihnya pada 2016 bisa mencapai kisaran 1 triliun yen, salah satu yang terbesar sepanjang sejarah korporasi Jepang.
Toshiba adalah pabrikan chip terbesar kedua di dunia. Produk-produknya banyak dipakai di data center dan consumer electronics, termasuk gadget iPhone dan iPad
(Oik Yusuf/kompas.com)