399 Developer 'Adu Sakti' di Ajang LINE Developer Challenge 2017
Mereka ‘adu ilmu dan kesaktian’ mengembangkan BOT pada platform LINE menggunakan LINE@Messaging API (LINE ChatBot).
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sedikitnya 12 BOT terbaik terjaring dalam ajang kompetisi LINE Developer Challenge 2017.
Ajang tahunan pengembangan BOT pertama dari LINE yang turut didukung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) itu sukses menggaet 399 peserta yang merupakan developer lokal dari penjuru negeri.
Mereka ‘adu ilmu’ mengembangkan BOT pada platform LINE menggunakan LINE@Messaging API (LINE ChatBot).
BOT itu diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan teknologi.
Kompetisi ini merupakan sebuah terobosan dan solusi bisnis untuk mengembangkan sebuah produk yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
”Dengan adanya LINE Developer Challenge, para developer lokal dapat menyalurkan bakat, mengasah potensi-potensi sekaligus mendapatkan edukasi yang lebih mendalam mengenai penempatan aplikasi,” kata Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Selain Bekraf dan Dicoding, LINE juga menggandeng BM, Microsoft, Kejora, Kata.ai, Berkarya Indonesia, Ristek Fasilkom UI, HIMTI Binus University, Binus University GEEC, Inkubator-IT, Asosiasi Game Indonesia, Omah TI, Geek Hunter, Goers, dan Kampus Update untuk menyukseskan kompetisi ini.
“Melalui LINE Developer Challenge pula kami berharap semakin banyak talenta lokal yang dapat terus berkreasi dan turut serta dalam berkontribusi membangun ekosistem digital kreatif di Indonesia,” kata Ongki Kurniawan, salah satu juri.
12 BOT yang terpilih itu berhak membawa pulang total hadiah Rp 800 juta. Mereka terbagi dalam tiga kategori.
Kategori Utilitas yakni Hello Yuu, Get Diskon, Cek Resi Bot, Makan Yuk!
Sedangkan kategori game adalah Pablow, Love Get!, Hi Yuri, Othello.
Terakhir kategori Student antara lain LibraryPedia, Leptons, Tanya Jalan, Qiwi Portal.