Marsya Gusman Rebut Gelar Miss Internet Indonesia 2017
Marsya merupakan salah satu dari lima finalis yang mewakili DKI Jakarta dalam ajang kontes kecantikan yang unik ini.
Penulis: Hasanudin Aco
Tahun ini, APJII melibatkan 12 propinsi di Indonesia yang merupakan wilayah kerjanya, yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali dan Sulawesi Utara.
Miss Internet Indonesia Go International
Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan Miss Internet Indonesia ditargetkan menuju kancah internasional, karena saat ini kontes kecantikan ini sudah masuk sebagai salah satu dari 18 inisiatif unggulan dari komunitas teknologi informasi dan komunikasi dalam nominasi tahunan Anugerah World Summit on the Information Society, yang biasa di sebut WSIS Prizes, yang diselenggarakan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2012.
"Kenapa bisa kontes Miss Internet Indonesia dipilih [menjadi nominator] dalam program internasional sekelas ini? Karena di negara lain belum pernah ada kontes semacam ini. Ini pertama kali yang pernah ada," ungkap ketua umum APJII periode 2015-2018.
Jamal menjelaskan ke-18 inisiatif tersebut membutuhkan vote agar dapat melaju ke babak berikutnya, yaitu penentuan lima inisiatif unggulan untuk WSIS Champion berdasarkan perolehan suara terbanyak. Setelah itu tim pakar WSIS akan menilai lagi ke lima unggulan tersebut untuk mendapatkan satu untuk setiap kategori.
Mengingat bobot acara kontes kecantikan unik ini, APJII tahun ini mendapat dukungan dari Kementrian Komuniasi dan Informatika (Kominfo), Kementrian Perindustrian dan Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementrian UKM), dan Kepolisian RI dalam penyelenggaraan Miss Internet Indonesia 2017.
I Gede Yudhatama, Ketua Pelaksana Miss Internet Indonesia 2017, rencana kerja Miss Internet Indonesia meliputi ruang lingkup seminar, workshop, diskusi, roadshow, bimbingan masyarakat dan menulis artikel untuk membangun opini positif terhadap industri Internet, yang kini sudah menjadi hajat hidup orang banyak. Untuk lebih menggaungkan kampanye positif, APJII juga memilih Miss Internet Wilayah.
"Selain Miss Internet Indonesia, kami juga memilih miss internet wilayah, ada 12 miss internet wilayah yang akan melaksanakan tugas di wilayah masing-masing. Kalau Miss Internet Indonesia lebih sebagai corong untuk mensuarakan gerakan secara nasional, Miss Internet Wilayah akan mensosialisasikan kegiatan secara lokal," ungkap Yudha.
APJII berharap acara Grand Final di Bali bukan akhir dari acara puncak, namun hal tersebut merupakan “Gong” pembuka dari pengejewantahan program miss Internet kepada masyarakat. Kontes seperti merupakan grand final dengan konsep unik dan belum pernah ada dalam kontes-kontes kencantikan yang pernah ada.
Kedepannya, APJII berharap bisa mengadakan kontes lainnya dalam skala nasional untuk mempromosikan visi dan misi asosiasi, diantaranya kontes yang berkaitan dengan dunia cyber, pendidikan tentang Internet dan techno-preneurship.
Marsya, gadis segudang talenta yang telah dinobatkan menjadi duta utama APJII selama satu tahun berhak membawa pulang hadiah senilai Rp 100 juta. Sedangkan juara kedua, ketiga, dan juara favorit juga mendapatkan hadiah berupa uang tunai puluhan juta rupiah.