Dampak Aksi Teror Siber, Menteri Rudiantara Gelar Konferesi Pers Mendadak
Konferensi pers itu terbilang mendadak menyusul serangan ransomware baru bernama WannaCry yang sudah sampai ke Indonesia.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menggelar konferensi pers, Minggu (14/5/2017) siang in.
Konferensi pers itu terbilang mendadak menyusul serangan ransomware baru bernama WannaCry yang sudah sampai ke Indonesia.
Ransomware ini dikabarkan telah menyerang server beberapa rumah sakit di Jakarta sejak Jumat (12/5/2017) lalu.
Gara-gara serangan ini, kegiatan medis terhambat karena data pasien yang terekam di jaringan komputer rumah sakit diblok.
Dikhawatirkan WannaCry akan semakin meluas hingga melumpuhkan kegiatan pada sektor lain.
Kekhawatiran itu wajar mengingat virus ini menyerang secara acak, cepat, dan meluas.
Tak seperti ransomware lain yang kerap memanfaatkan phising e-mail, WannaCry akan menyebar otomatis ke komputer-komputer yang berada dalam satu jaringan.
Kominfo berupaya keras agar paparan WannaCry yang lebih luas di Tanah Air.
Pada konferensi pers yang dijadwalkan pukul 11.00 WIB nanti, hadir Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara; Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan; dan perwakilan dari ID-SIRTII.
“Berkenaan dengan serangan malware Ransomware Wannacrypt yang berpotensi meluas di Indonesia, dan pentingnya Kementerian Kominfo melakukan himbauan dan serangkaian penangkalan dan penanganan mengatasi serangan malware,” begitu tertera pada undangan.
Saat ini, WannaCry sudah tersebar di 100 negara dengan puluhan ribu korban.
Di Inggris, ada 16 rumah sakit yang sejauh ini terindikasi sebagai korban WannaCry. Di Indonesia, rumah sakit pertama yang diketahui terinfeksi adalah RS Dharmais.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.