Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Diserang Malware, Layanan Pasien di RS Kanker Dharmais Empat Jam Gunakan Metode Manual

“Kasihan yang menunggu, lama ya menahan sakit. Saya sedih, kok orang tega ciptakan virus. Mestinya menciptakan virus jangan untuk rumah sakit."

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Diserang Malware, Layanan Pasien di RS Kanker Dharmais Empat Jam Gunakan Metode Manual
handout
Tampilan sistem antrean pasien sebuah rumah sakit di Jakarta yang terjangkit malware Ransomware, Sabtu (13/5/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelayanan di Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais “berjalan normal” pada hari pertama kerja setelah terkena seranganRansomware jenis Wannacry. Meskipun begitu, beberapa pasien mengaku proses pendaftaran menjadi terhambat.

Berdasarkan pemantauan pada Senin (15/5/2017), lobi rumah sakit yang terletak di wilayah Jakarta Barat itu terlihat ramai. Di tempat itu dipadati para pasien yang didampingi pihak keluarga. Terlihat juga, awak media yang meliput di salah satu rumah sakit kanker terbesar di Indonesia itu.

Meskipun sempat timbul kekhawatiran serangan dari para peretas, namun jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit itu tidak berkurang dibandingkan pada hari biasa. Pada umumnya, sekitar 800-1000 orang berobat di rumah sakit yang didirikan Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto.

Di depan pintu masuk, dipasang spanduk yang meminta pasien harap maklum karena pelayanan tersendat.

Bunyinya:  “Sehubungan Dengan Adanya Gangguan Pada SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) Karena Virus, Sehingga Terjadi Ketidaknyaman Dalam Proses Pelayanan, Untuk Itu Kami Mohon Maaf Kepada Pasien dan Pengunjung Rumah Sakit Atas Ketidaknyaman Yang Terjadi, Saat Ini Gangguan Sedang Dalam Proses Perbaikan”.

“Kasihan yang menunggu, lama ya menahan sakit. Saya sedih, kok orang tega ciptakan virus. Mestinya menciptakan virus jangan untuk rumah sakit,” tutur Santi (56), yang mengantarkannya Tungki, berobat sebagai upaya menyembuhkan penyakit kanker payudara.

BERITA REKOMENDASI

Menurut dia, bukan kali ini saja RS Dharmais mengalami permasalahan komputer. Dia mengaku, pada bulan lalu, komputer juga bermasalah sehingga untuk pelayanan menggunakan cara manual.

“Sudah dua kali komputer rusak. Waktu itu, satu bulan yang lalu juga rusak, jadi pakai manual.  Waktu itu sampai empat jam, akhirnya pakai manual. Jadi terlambat. Tetapi, tidak terlalu signifikan,” kata dia.

Ransomware adalah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau mengenkripsi semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali. Wannacry merupakan virus jenis baru dari Ransomware  yangmengincar PC berbasis windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi Server Message Block (SMB).

Akibatnya, layanan ke pasien dan keluarganya menjadi terganggu karena serangan virus ini menyebabkan komputer dan server rumah sakit terkunci dan data tidak bisa dibaca. Virus itu menyerang RS Dharmais, pada Sabtu (13/5/2017) sekitar pukul 05.00 WIB.

“Salah seorang staff data entry di ruang rawat inap melakukan entry data pasien. Ditemukan menu di layar monitor berubah jadi huruf semua. Dilaporkan ke instalasi ada kejadian seperti itu dan diberikan instruksi dimatikan komputernya langsung off jaringan karena itu virus,” Direktur Utama RS Dharmais, Abdul Kadir.


Dia menjelaskan, sebanyak 60 komputer terinfeksi virus karen pada saat itu dalam posisi online. Setelah itu, total sekitar 600 komputer di rumah sakit itu dimatikan. Untuk sementara, pelayanan, seperti menginput data pasien, memberikan obat-obatan, dan pemeriksaan penunjang dilakukan secara manual.  

Meskipun terkena virus, namun, dia menjamin, pelayanan kepada pasien tidak terganggu. Sebab, dia sudah menginstruksikan para pekerja supaya maksimal bekerja melayani pasien. Dia pun menjamin pasien tidak dirugikan, karena data rekam medis dan pelayanan BPJS aman.

“Tidak ada masalah karena, kami mempunyai rekam medis. Alhamdulillah rekam medis kami belum online dan computerize. Jadi, rekam medis masih dalam bentuk dokumen dan sebagian data pasien masih ada dalam backup data jadi tidak masalah,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Instalasi Sistem Informasi dan Manajemen RS Dharmais, Widi, menjamin pelayanan kepada pasien tidak terganggu. Sebab, sistem jaringan di tempat itu sudah dapat dipergunakan termasuk 60 komputer yang terinfeksi virus. Ke depan, pihaknya memperkuat keamanan supaya hal serupa tak terulang kembali.

“Saat ini sistem sudah on untuk digunakan pelayanan terhadap pasien. Tetapi untuk internet masih kami off. Pelayanan sudah by sistem. Untuk proteksi, kami meningkatkan security dan pemasangan farewall,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas