Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Teradata Indonesia Hadirkan Open Source Kylo untuk Percepat Pengelolaan Aliran Data

Kylo merupakan proyek open source atas prakarsa Teradata yang ditawarkan di bawah lisensi Apache 2.0.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Teradata Indonesia Hadirkan Open Source Kylo untuk Percepat Pengelolaan Aliran Data
HANDOUT
Erwin Achir, Presiden Direktur Teradata Indonesia (tengah) berpose bersama Mohammad Guntur, Senior Vice President – Enterprise Data Management, Bank Mandiri (kiri) dan Metra Cahya Utama, VP Digital Enablement, Telkomsel (kanan), di alam acara Teradata Innovation Forum di Jakarta, Kamis (3/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teradata , perusahaan data dan analisis, memperkenalkan Kylo, platform perangkat lunak pengelolaan lautan data yang dibangun dengan menggunakan kemampuan open source terbaru seperti Apache Hadoop, Apache Spark dan Apache NiFi.

Kylo merupakan proyek open source atas prakarsa Teradata yang ditawarkan di bawah lisensi Apache 2.0.

Kylo berevolusi dari kode yang berasal dari aktivitas lautan data yang dipimpin oleh Think Big Analytics, perusahaan Teradata, yang akan memberikan layanan dan dukungan untuk Kylo.

"Kylo adalah pioner pertama yang menarik dalam hal manajemen lautan data open source, serta mewakili visi Teradata seputar big data, analisis, dan perangkat lunak open source secara sempurna," sebut Erwin Achir, Presiden Direktur Teradata Indonesia, dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Jumat (4/8/2017).

Dia menjelaskan, Teradata memiliki sejarah yang kaya dalam pengembangan banyak proyek open source, termasuk Presto dan Covalent.

"Kami memahami bagaimana dunia komersial dan open source harus bekerja sama. Kami merekayasa yang terbaik dari kedua dunia, dan merintis pendekatan baru terhadap perangkat lunak open source sebagai bagian dari strategi pilihan pelanggan. Karenanya, memperbaiki lanskap komersial serta open source bagi seluruh masyarakat,” ujar dia.

Kylo membantu perusahaan mengatasi tantangan yang paling umum mereka hadapi dalam upaya implementasi lautan data, termasuk kurangnya keterampilan insinyur dan administrator perangkat lunak yang berpengalaman, mempelajari dan menerapkan praktek-praktek terbaik seputar pengelolaan lautan data.

Berita Rekomendasi

Selain itu juga mendorong adopsi lautan data di luar kaum insinyur.

"Perangkat lunak open source memiliki daya tarik bagi pengguna yang mencari kebebasan, pembelajaran kooperatif, eksperimen, dan fleksibilitas untuk penerapan sesuai selera masing-masing pengguna," ungkap Stepan Korec, Regional Services Director, Asia South Area dan Korea Think Big Analytics, salah satu perusahaan Teradata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas