Membangun Masyarakat Indonesia Berbasis Iptek Melalui Science Communication
Saat ini, kata dia banyak masyarakat yang cenderung mempercayai hoax atau ha! yang tidak rasional
Penulis: Eko Sutriyanto
Fakta ini membuat Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menerapkan science communication yang bertujuan untuk mengekspos berbagai manfaat tenaga nuklir hingga pengembangan riset Iainnya.
Namun agar penerapannya efektifsecara menyeIuruh di masyarakat, Pemerintah tidak bekerja sendiri.
Science communication bukan hanya antar-scientist saja, namun juga scientist kepada non-scientist.
Maka dari itu, kalangan akademisi dirasa turut berperan penting dan bisa memulai terlebih dahulu dalam meiakukan komunikasi sains. Selain itu juga perlu didukung oleh stakeholder Iain, termasuk kalangan media.
Prof. Dr. Ibnu Hamad, M.Si selaku Guru Besar Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia berpendapat, di ranah akademik, pihaknya setuju bahwa fondasi dari science communication adalah riset dan penelitian.
Baca: Hari Ini Emas Batangan Antam Diperdagangkan Naik Rp 3.000 Per Gram
"Sayangnya, kondisi saat ini masyarakat cenderung mengabsorbsi pesan-pesan yang beredar di media sosial tanpa mempertimbangkan kebenaran kabar tersebut dari fakta ilmu pengetahuan," katanya.
Kondisi ini mengakibatkan timbulnya post-truth, di mana masyarakat Indonesia lebih mempercayai opini yang beredar dibanding suatu kabar atau fenomena dari sudut pandang ilmu pengetahuan.”
Selama tiga tahun terakhir, capaian kinerja Kemenristekdikti telah berhasil merealisasikan berbagai target dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi, kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.
“Dengan adanya wacana lain mengenai pemanfaatan nuklir seperti ini, diharapkan akan ada banyak anak muda yang tertarik untuk studi teknik nuklir. Akhir kata, ke depannya kami juga berharap melalui science communication ini, masyarakat tidak gampang ditipu dan percaya hoax. Semua berbasis rasional agar masyarakat menjadi knowledge citizen. Ingat, bangsa yang maju adalah bangsa yang terus berinovasi," kata Ghufron.