Himbauan Pemerintah: Bijaklah Menggunakan Media Sosial
Himbauan ini disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengimbau masyarakat agar bijak menggunakan media sosial. Selama ini, masyarakat belum memahami dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan media sosial.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti.
"Perkembangan TIK (Teknologi, Informasi dan Komunikasi,-red) khususnya berbasis media sosial memberi dampak negatif yang nyata bagi akhlak dan moral masyarakat," tuturnya, Jumat (17/11/2017).
Perkembangan bidang TIK memudahkan manusia berkomunikasi dan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tanpa ada sekat ruang dan waktu. Perkembangan TIK memberi dampak nyata pada tata kehidupan umat manusia.
Namun, menurut dia, masyarakat masih sering mempertontonkan berbagai ujaran kebencian, hoax, fitnah, pemutarbalikan fakta, namimah (adu domba), ghibah (menggunjing).
Lalu, permusuhan, kesimpangsiuran informasi palsu setiap saat lalu lalang yang berpotensi mengganggu harmonisasi hubungan antar umat manusia.
"Bisa dibayangkan ketika ada berita-berita hoax, ujaran kebencian dan konten-konten negatif beredar di media sosial, maka secara cepat bisa mempengaruhi puluhan juta akhlak anak bangsa, ini miris dan mengerikan kalau tidak ada upaya secara sadar dan bersama-sama memerangi berita-berita hoax dan konten-konten negatif," kata dia.
Atas dasar itu, Niken mengajak semua elemen agar bersama-sama menyadarkan masyarakat agar memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan baik, santun dan beradab.
"Bila masyarakat sadar dan profesional memanfaatkan dunia maya dengan bijak, maka itu akan menambah soliditas sesama anak bangsa untuk selalu hidup rukun, damai, saling menghargai walaupun di tengah-tengah perbedaan suku, agama, ras dan golongan," tambahnya.
Baca: Setya Novanto Dievakuasi Ajudannya Pakai Jasa Tukang Ojek
Baca: Orang Pasti Berpikir Setnov Sudah Lewat, Kata Pengacaranya
Merujuk ke hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 penetrasi pengguna internet Indonesia diperkirakan mencapai 132,7 juta (52% jumlah penduduk), jumlah pelanggan seluler mencapai 282 juta lebih (13% lebih banyak dari jumlah penduduk).
Jumlah nomor telepon genggam yang beredar sebanyak 320 juta, dan dari 320 juta telepon genggam tersebut yang tersambung dengan internet sebanyak 120 juta, dari 120 juta yang tersambung dengan internet tersebut 54% nya anak-anak muda berusia 25 tahun ke bawah.
Pemanfaatan jaringan internet tersebut melalui media yang di sukai, ada yang suka facebook, whatsapp (WA), Twitter, line, telegram dan lain-lain.