Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Ketahui Dampak Debu Gunung Berapi bagi Keamanan Pesawat Terbang

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada Senin (27/11/2017) ditutup hingga Selasa (28/11/2017) pagi.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ketahui Dampak Debu Gunung Berapi bagi Keamanan Pesawat Terbang
Alex Suban/Alex Suban
Wisatawan menjejakkan kaki di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (30/9/2017). Terkait antisipasi letusan Gunung Agung di Karangasem, Bali, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan berbagai skenario alternatif penerbangan. (Warta Kota/Alex Suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada Senin (27/11/2017) ditutup hingga Selasa (28/11/2017) pagi. 

Bandara Lombok pun sempat ditutup pada Minggu (26/11/2017) tapi dinyatakan kembali aman untuk penerbangan pada Senin pagi.

Penutupan kedua bandara tersebut, khususnya bandara di Bali dilakukan karena debu letusan Gunung Agung yang bertiup ke arah selatan, ke wilayah udara Denpasar, sebagaimana disiarkan oleh Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin, Australia, pada Minggu (26/11/2017) malam.

VAAC Darwin ASHTAM yang dirilis VAAC Darwin untuk aktivitas Gunung Agung, Minggu (26/11/2017).
Pihak otoritas bandara Ngurah Rai pun sudah mengeluarkan NOTAM, yang menyatakan bandara ditutup selama kurang lebih 24 jam, mulai dari Senin (27/11/2017) pagi pukul 07.00 WITA, hingga Selasa (28/11/2017) pagi pukul 07.15 WITA. 

A4242/17 NOTAMN
Q) WAAF/QFALC/IV/NBO/A/000/999/0845S11510E005
A) WADD 
B) 1711262315 
C) 1711272300 EST
E) AD CLSD DUE TO AGUNG VOLCANIC ASH
CREATED: 26 Nov 2017 23:15:00 
SOURCE: WRRRYNYX

Mengapa operasi bandara sampai ditutup? Seberapa bahayakah debu letusan gunung berapi bagi pesawat terbang?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh NASA, debu gunung berapi bisa merusak fungsi baling-baling pada pesawat turboprop atau mesin jet dalam pesawat turbofan, komponen vital dalam penerbangan.

Berita Rekomendasi

Baca: Redam Kekhawatiran Dunia, Korea Utara Akui Kembangkan Nuklir Untuk Lawan Amerika

Hal itu telah terbukti dari insiden yang pernah dialami oleh pesawat Boeing 747-200 milik maskapai British Airways. 

Pesawat dengan callsign 'Speedbird 9' (nomor penerbangan BA09) itu pada 24 Juni 1982 melakukan penerbangan rute Kuala Lumpur - Perth.

Di tengah perjalanan, saat melintasi Pulau Jawa, Indonesia, Speedbird 9 terperangkap di tengah abu letusan Gunung Galunggung.

Empat mesin B747 tersebut mati karena menyedot debu silika Gunung Galunggung. Pilot kemudian memutuskan untuk menurunkan ketinggian jelajah dari 36.000 kaki ke 12.000 kaki.

Beruntung, pilot akhirnya berhasil kembali menyalakan mesin pesawat setelah terbang di ketinggian yang lebih rendah dan terbebas dari kepungan abu vulkanik.

Jika tidak segera menurunkan ketinggian dan terbebas dari kepungan abu vulkanik, bisa jadi malapetaka yang lebih besar tidak terhindarkan saat itu, seperti pesawat yang bakal mengalami disintegrasi dan sebagainya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas