Hanya Minta Beberapa Menit untuk Menyusui Bayinya, Penumpang Spirit Airlines Diusir dari Pesawat
Seorang ibu amat gusar setelah diusir dari sebuah pesawat setelah sebelumnya diminta berhenti menyusui bayinya.
Editor: Sugiyarto
"Hal seperti ini tak akan terjadi pada keluarga saya. Saya jamin!" ujar seorang awak kabin dengan nada tinggi.
Mei mengatakan, dia merasa amat dipermalukan digiring keluar dari pesawat di hadapan ratusan penumpang.
"Kami belum pernah mengalami hal semacam ini sebelumnya. Kalian seharusnya tak memperlakukan orang seperti ini," kata dia.
Mei juga menuliskan permintaan maaf kepada para penumpang karena masalah yang timbul.
"Saya meminta maaf atas sebuah ketidaknyamanan yang dirasakan oleh semua penumpang pesawat," kata Mei.
"Kami sudah berusaha untuk menghentikan tangisan bayi saya yang mengganggu penumpang lain. Tapi dia lima kali terbangun karena penundaan penerbangan hingga tiga jam membuat banyak suara pengumuman yang mengagetkan dia," tambah Mei.
"Akibatnya dia menjadi tak nyaman, tetapi bayi menangis bukan pelanggaran hukum. Apalagi jika kalian membiarkan saya melakukan tugas sebagai ibu, tak ada yang akan menyadari kehadiran bayi saya di pesawat," lanjut Mei.
Perilaku awak kabin Spirit Airlines ternyata mendapat perhatian para penumpang dan salah seorang dari mereka, Holly Barton, menumpahkan kekesalannya lewat media sosial.
"Sungguh menjijikkan melihat apa yang dilakukan awak pesawat kepada seorang perempuan di penerbangan saya," ujar Holly.
"Setelah 3,5 jam penundaan dan kami terjebak di dalam pesawat lalu harus turun dan boarding kembali, anak perempuan itu kemudian menangis dan tak mau duduk di kursinya," tambah Holly.
"Apakah Spirit tak memahami jika anak berusia dua tahun tak bisa duduk diam diikat sabuk pengaman selama tiga jam? Dia berperilaku baik di dua jam pertama. Apakah memanggil polisi memang diperlukan?" tanyanya.
Sementara itu manajemen Spirit Airlines bersikukuh bahwa Mei diturunkan dari pesawat setelah melanggar aturan saat pesawat sedang bergerak menuju landasan pacu.
"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Sebagai kompensasi, kami mengembalikan penuh semua biaya yang sudah dikeluarkan penumpang bersangkutan," demikian Spirit Airlines.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.